jpnn.com - ARUS mudik tahun ini rupanya tidak sepadat tahun lalu. Memang berjubelnya kendaraan di beberapa titik jalan provinsi masih terjadi. Namun, jumlahnya menurun daripada arus mudik 2014.
Direktur Lalu Lintas Angkutan Jalan (DLLAJ) Kementerian Perhubungan Eddi mengatakan, arus mudik tahun ini lebih lancar jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Hal itu dilihat dari realisasi total penumpang semua moda pada periode H-7 hingga H-3 kemarin (14/7)
BACA JUGA: Salat Ied, Tahanan KPK Pria di Cipinang, Perempuan di Pondok Bambu
Tahun ini pihaknya mencatat terdapat total 5,7 juta penumpang. Itu turun 5 persen dari realisasi penumpang tahun lalu yang mencapai 6 juta penumpang.
"Secara logika, seharusnya arus mudik setiap tahun bertambah dengan perkembangan populasi. Tapi, realisasi sementara malah lebih kecil dibandingkan tahun lalu," jelasnya kepada Jawa Pos kemarin (15/7).
BACA JUGA: Nasib Denny Indrayana Ada di Tangan Pengadilan
Dari semua moda, lanjut dia, hanya moda udara yang meningkat 8 persen. Hal itu digenjot penambahan penumpang penerbangan domestik yang mencapai 1,1 juta atau 12 persen daripada capaian tahun lalu. Pemudik via moda bus malah turun 16 persen.
"Mungkin karena program mudik bareng terus meningkat. Dari Kementerian Perhubungan saja mengangkut 6.600 penumpang," jelasnya.
BACA JUGA: Wahai Bapak-Ibu Pemudik Ingat Ya Pesan Pak Ketua DPR Ini!
Meski begitu, dia menegaskan bahwa total pemudik pasti naik. Menurut dia, data memang belum menunjukkan peningkatan karena arus puncak baru terjadi H-2 dan H-1 Lebaran (hari ini dan besok). Hal tersebut disebabkan jatah cuti bersama para pegawai negeri sipil (PNS) dan beberapa pegawai perusahaan ditetapkan pada H-1.
"Sebagian besar berencana pulang malam ini (tadi malam 15/7). Kalau tidak, besok (hari ini 16/7). Jadi, arus mudik pasti meningkat. Hanya, kenaikan itu diperkirakan tidak sebesar tahun lalu yang bertambah 20,2 juta penumpang dalam periode arus mudik."
Dia menjelaskan, salah satu penyebab lancarnya arus mudik adalah jalur-jalur alternatif yang disiapkan kali ini. Salah satunya primadona jalur mudik dari Jakarta, yakni tol Cikopo-Palimanan. "Menurut laporan Kementerian Pekerjaan Umum (PU), 40 persen volume kendaraan sudah terserap ke berbagai jalur alternatif," terangnya.
Selain itu, jatuhnya hari raya pada Juli ini menjadi penentu menurunnya jumlah pemudik pada 16 hari arus mudik. Bulan tersebut merupakan libur akademis yang membuat para siswa dan tenaga pengajar bebas untuk pulang kampung sebelum H-7. "Dengan kondisi ini, arus lebih merata. Kami juga mempersiapkan penambahan kapasitas mulai H-9 sampai H+15 karena libur sekolah panjang ini," ujarnya.
Terkait arus mudik, Kemenhub mulai melihat lonjakan kendaraan pada H-2 Lebaran. Titik-titik kepadatan muncul secara merata di berbagai daerah. Meski demikian, itu terjadi hanya pada waktu tertentu. (lus/bil/c6/end)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Sanksi yang Mengincar PNS Nekat Tambah Libur
Redaktur : Tim Redaksi