Jumlah Pengusik Pancasila Sedikit, Tapi Sangat Aktif

Sabtu, 17 Juni 2017 – 03:10 WIB
Garuda Pancasila. Foto/ilustrasi: dokumen JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Pengajar Magister Hukum Universitas Atmajaya Surya Tjandra menilai kondisi nasional saat ini baik-baik saja. Pihak-pihak yang ingin mengganti Pancasila sebagai dasar negara hanyalah sebagian kecil.

Apalagi, lanjutnya, hasil survei SMRC beberapa waktu lalu juga memperlihatkan hanya 7 persen yang menginginkan ISIS atau 12,5 juta orang di Indonesia.

BACA JUGA: Pak Wiranto Butuh Rp 5 Miliar

"Cuma masalahnya mereka yang anti Pancasila, sering berteriak-teriak. Mereka yang tak inginkan Pancasila sering ribut-ribut, mereka sangat aktif di antaranya lewat media sosial," ujar Surya pada diskusi 'Sehati Sepikir Dalam Kebhinnekaan'yang digelar Perkumpulan Kebangkitan Indonesia Baru di kawasa Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (16/6) petang.

Sementara mayoritas masyarakat yang tetap menginginkan Pancasila sebagai dasar negara, kata Surya, hanya diam saja. Akibatnya, bukan tidak mungkin kekhawatiran Indonesia terpecah beberapa tahun mendatang menjadi kenyataan.

BACA JUGA: Djarot Sangat Sepakat dengan Presiden Soal Hal Ini Ditindak Tegas

"Kalau kondisi ini tidak disikapi dengan baik, maka hanya tinggal menunggu waktu saja," ucap Surya.

Menghadapi kondisi yang ada, Surya mengajak seluruh elemen saling bahu membahu membumikan Pancasila.

BACA JUGA: Jangan Sampai Terlambat Adang Kelompok Radikal

Caranya, dengan terlebih dahulu mengamalkan nilai-nilai yang ada dalam kehidupan pribadi masing-masing dan di tengah lingkungan masing-masing.

"Jadi bagi masyarakat yang peduli dengan NKRI dan Pancasila, harus bersama-sama mendukung Presiden Joko Widodo," kata Surya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo diketahui telah membentuk Unit Kerja Presiden bidang Pembinaan Idologi Pancasila (UKP PIP).

Lembaga tersebut diharapkan dapat membantu presiden membumikan kembali nilai-nilai Pancasila di tengah masyarakat.

Yudi Latif diangkat sebagai kepala UKP PIP. Sementara di Dewan Pengarah duduk Megawati Soekarnoputri (ketua), Wisnu Bawa Tenaya (sekretaris), Try Sutrisno, M Syafii Maarif, Said Ail Siroj, Moh Mahfud MD, KH Ma’ruf Amin, Andreas A Yewangoe dan Sudhamek. (gir/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi Bilang Gebuk, Mas Tjahjo Langsung Bertindak


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler