Jumlah Siswa Kurang, 5 SMP Negeri di Daerah Ini Terancam Ditutup

Minggu, 27 Juni 2021 – 17:20 WIB
Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Mukomuko.(ANTARA)

jpnn.com, MUKOMUKO - Sebanyak lima SMP negeri di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, terancam ditutup akibat jumlah siswanya kurang. 

"Sekolah negeri ini terancam ditutup. Jumlah siswa selalu kurang setiap tahunnya, atau jauh dari standar minimal," kata Kabid Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Mukomuko Jumanto dalam keterangannya di Mukomuko, Minggu (27/6).

BACA JUGA: Singapura Peringatkan Kerentanan Anak akan Varian Baru COVID, Sekolah akan Ditutup

Lima SMP negeri yang terancam ditutup yakni SMPN 24 Mukomuko di Kecamatan Penarik, SMPN 29 di Kecamatan Teramang Jaya, SMPN 42 di Kecamatan Ipuh, SMPN 19 di Kecamatan Malin Deman, dan SMPN 18 Mukomuko di Kecamatan Air Rami.

Menurut Jumanto, jumlah siswa kelas 1 hingga 3 SMPN 24 Mukomuko hanya 24 orang.

BACA JUGA: PPDB Telah Selesai, Masih Ada Sekolah yang Kurang Siswa

SMPN 29 memiliki 10 siswa, SMPN 42 hanya 27 orang, SMPN 19 sebanyak 35, dan SMPN 18 hanya 35 siswa.

Idealnya, minimal satu sekolah tersebut harus memiliki sebanyak 90 siswa atau setiap jenjang memiliki sebanyak 30 siswa.

BACA JUGA: Tak Mampu Membayar Gaji, Pemkab Mukomuko Meniadakan Penerimaan PNS dan PPPK 2021

Saat ini, pihaknya sedang mengkaji rencana penggabungan sekolah-sekolah tersebut dan menutup sekolah yang kekurangan siswa.

Instansinya juga melakukan pengkajian untuk mengoptimalkan kinerja guru dan biaya operasional di sekolah tersebut.

"Karena berapa pun jumlah siswanya, jumlah guru tetap harus dipenuhi sesuai mata pelajaran di sekolah, dan permasalahan ini menjadi kendala dalam melakukan pemerataan guru," katanya.

Menurutnya, pengkajian penggabungan sekolah ini masih panjang dan harus melibatkan berbagai pihak terkait untuk mencari solusinya.

Jumlah siswa di lima SMP negeri itu kurang karena banyak orang tua yang lebih memilih menyekolahkan anaknya ke sekolah swasta berbasis agama dan pondok pesantren. (antara/jpnn)

 


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler