jpnn.com, SURABAYA - Tahapan penerimaan peserta didik baru (PPDB) untuk SMA/SMK Negeri memang telah usai. Namun, saat ini masih banyak sekolah yang membuka PPDB.
Penyebabnya, sekolah-sekolah tersebut sepi peminat. Padahal, para siswa baru dijadwalkan masuk dua minggu lagi. Misalnya, SMK Ketintang Surabaya.
BACA JUGA: Sanksi Pengurangan Dana BOS Bagi Pelanggar Aturan PPDB Sudah Dihapus
Kepala SMK Ketintang Agung Nugroho mengatakan bahwa sepinya peminat tahun ini disebabkan sistem zonasi yang diberlakukan pemerintah.
BACA JUGA : Dampak PPDB Sistem Zonasi, Usaha Indekos Gulung Tikar
BACA JUGA: Plt Bupati Minta PPDB Sistem Zonasi Tidak Diterapkan Tahun Depan
Dia menuturkan, sebelumnya, peminat SMK biasanya yang memiliki nilai ujian nasional (NUN) menengah ke bawah.
BACA JUGA: Ombudsman Dorong Sistem Zonasi PPDB Berlaku 100 Persen
''Tapi tahun ini NUN rendah bisa masuk ke SMA negeri dengan hanya persaingan zonasi,'' katanya.
Faktor lain yang membuat peminat SMK semakin sepi adalah nilai UN. Calon peserta didik baru (CPBD) yang memiliki NUN rata-rata 7 hingga 8 tidak berminat ke SMK.
Dari pengamatan Agung, banyak di antara mereka yang tidak lolos pemeringkatan UN untuk SMA negeri.
''Mereka lebih memilih ke SMA swasta timbang SMK, apalagi SMK swasta seperti kami,'' tuturnya.
BACA JUGA : Ramai Meme Zonasi PPDB, Merembet Sampai soal Menikah Harus dengan Pasangan Dekat Rumah
Berdasar data PPDB di sekolah itu, masih 316 siswa yang terdaftar untuk tahun pelajaran 2019-2020.
Sementara itu, kuota keseluruhan 540 siswa. Itu berarti hanya sekitar 50 persen kuota yang terpenuhi.
Bahkan, di beberapa jurusan yang terpenuhi kurang dari 50 persen siswa. Padahal, tahun lalu pendaftaran telah terpenuhi jauh sebelum kegiatan belajar-mengajar dimulai. (nas/c20/ai/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sejumlah SMAN Kurang Murid, Kemungkinan Dibuka Pendaftaran PPDB Jilid II
Redaktur & Reporter : Natalia