Jumlah Siswa SMP di Pasuruan Berkurang, PTM Mendesak Dilakukan

Senin, 26 Juli 2021 – 12:09 WIB
Pembelajaran Tatap Muka atau PTM menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Ilustrasi Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Kepala SMP Negeri 2 Rejoso, Kabupaten Pasuruan, Provinsi Jawa Timur, Riyanto mengungkapkan pembelajaran tatap muka (PTM) cepat atau lambat harus dilakukan.

PTM harus segera dilakukan agar jumlah siswa tidak merosot terus 

BACA JUGA: Kangen Gurunya, Orang Tua Siswa Datangi Sekolah Minta PTM

Riyanto mencontohkan jumlah siswa kelas VII hingga IX di sekolah yang dipimpinnya saat ini 318 orang. Padahal sebelumnya setiap level sekitar 150 siswa.

Setelah ditelusuri Riyanto, ternyata para orang tua murid memindahkan anak-anaknya ke pondok pesantren. Sebab, di pondok pesantren mereka belajar secara tatap muka.

BACA JUGA: Persiapan PTM Mantap, Para Kepsek Ini Tunggu Lampu Hijau Kepala Daerah

"PTM memang mendesak dilakukan. Kalau tidak sekolah-sekolah akan kehilangan banyak murid," kata Riyanto kepada JPNN.com, Senin (26/7).

Hal lain yang ditakutkan Riyanto adalah siswa akan melupakan gurunya. Apalagi sejak tahun lalu pembelajaran jarak jauh (PJJ) diberlakukan. 

BACA JUGA: Uji Coba Berhasil, SD di Pasuruan Siap Melaksanakan PTM Terbatas

Dia mencontohkan siswa kelas VIII yang sudah tahun kedua tidak kenal dekat gurunya. Lantaran ketika mereka masuk sekolah sudah ditetapkan PJJ.

"Jadi kedekatan guru dan siswa kurang. Kalau PTM tidak juga dilakukan, sekolah bisa terus kehilangan murid. Murid lupa gurunya," ujarnya.

Riyanto melihat, meski fasilitas PJJ memadai tetapi kegiatan belajar mengajar tidak maksimal.

Dia mengaku mendapatkan laporan dari para guru ketika pembelajaran lewat google meet, siswa yang masuk hanya 60 persen. Ada juga siswa yang masuk tetapi tidak menyimak penjelasan guru dan fokus bermain.

"Karena kondisi itulah orang tua mendatangi sekolah minta agar ada PTM. Kami juga siap kapan saja menerapkan PTM karena semua sarana prasarana sudah disiapkan," tandasnya. (esy/jpnn)

 

 


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler