jpnn.com, JAKARTA - Kasus Covid-19 yang belum melandai sangat memengaruhi kebijakan kepala daerah untuk memberlakukan pembelajaran tatap muka (PTM) pada tahun ajaran baru 2021/2022.
Padahal menurut Riyanto, Kepala SMP Negeri 2 Rejoso, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, sekolah sudah siap melakukan PTM.
BACA JUGA: Anggota Ormas Tewas Dibantai Debt Collector, Pelaku Santai Menenteng Parang
Mulai dari fasilitas pembelajaran yang memenuhi aturan protokol kesehatan (prokes) sampai pada vaksinasi para guru.
"Kami punya 21 guru. Dari jumlah tersebut hanya dua yang belum divaksin karena hamil," kata Riyanto kepada jpnn.com, Minggu (25/7).
BACA JUGA: Petugas Curigai Kapal Berbendera Malaysia, Nakhoda Melarikan Diri, Saat Digeledah Ini Isinya
Dia mengungkapkan, betapa besar keinginan para guru dan orang tua untuk PTM.
Saat program vaksinasi, semua gurunya ramai-ramai mendaftar. Bahkan yang hamil pun mendaftar tetapi dokternya malah tidak berani.
Sedangkan dari kalangan orang tua, lanjut Riyanto, secara bergantian mendatangi sekolah. Mereka bermohon agar sekolah memberlakukan PTM.
"Alasannya siswanya sudah kangen gurunya. Kalau pembelajaran jarak jauh (PJJ) terus, anak-anak bisa lupa gurunya," ucapnya.
Dia mencontohkan siswa kelas VII yang naik kelas VIII, tidak mengenal gurunya secara dekat. Sebab, mereka sudah menjalani PJJ sejak tahun lalu.
Walaupun desakan orang tua untuk PTM menguat, sebagai kepala sekolah, Riyanto tidak berani menerapkannya tanpa seizin kepala daerah. Apalagi ada penegasan dari Dinas Pendidikan Kabupaten Pasuruan yang meminta para kepsek tidak boleh mengambil kebijakan sendiri tanpa ada instruksi dari pemkab.
"Prinsipnya kami sangat siap PTM. Kalau Pemkab sudah mengizinkan PTM, kami siap kapan saja karena sudah sejak tahun lalu semua sarana prasarana kami siapkan," kata Riyanto. (esy/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad