Jumlah Titik Hotspot Cenderung Meningkat, Menteri Siti Mulai Khawatir

Minggu, 04 Agustus 2019 – 23:59 WIB
Pemadaman karhutla di Gunung Panderman Jawa Timur. Foto : Humas KLHK

jpnn.com, BOGOR - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar mulai khawatir melihat pergerakan angka hotspot (titik panas) secara nasional yang cenderung meningkat. Terutama di Riau dan sejumlah wilayah di Kalimantan.

Siti menyebutkan, dari monitoring yang dilakukannya dalam dua pekan tetakhir, angka hotspot fluktuatif namun cenderung meningkat.

BACA JUGA: KLHK Tetapkan UB Sebagai Tersangka Karhutla 274 Hektare di Kubu Raya Kalbar

BACA JUGA: Listrik Padam, Seluruh Penumpang MRT yang Terjebak di Bawah Tanah Berhasil Dievakuasi

"Kemarin Sabtu kami lihat, ini mengkhawatirkan buat saya sejak Rabu sebetulnya. Kamis, saya ikuti terus. Karena mainnya sudah di atas 500. Kalau sudah 500 nasional biasanya saya sudah khawatir," ucap Siti di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Minggu (4/8).

BACA JUGA: Fokus Pencegahan Karhutla, KLHK Kerahkan Puluhan Ribu SDM

Untuk Riau misalnya, kalau jumlah hotspot sudah di atas 80 titik, mantan sekjen DPD RI ini mulai was-was meskipun belum pasti semuanya berupa titik api karhutla. Apalagi pada Sabtu (3/8) kemarin, dari 300 jumlah hotspot, 100an titik diprediksi berupa api.

"Hotspot kemarin, hari Sabtu tercatat agak tinggi. Riau bisa sampai 300 dengan kemungkinan firespot sampai 100an. Jadi saya khawatir. Makanya sejak Kamis saya kontakan terus dengan Gubernur. Dan Hari Jumat Presiden menanyakan. Dan memang saya ikuti terus," tuturnya.

BACA JUGA: Karhutla Menurun, Jarak Pandang di Bandara Provinsi Rawan Aman

BACA JUGA: Sembunyikan Sabu-sabu di BH dan Celana Dalam, Oknum PNS Ditangkap Petugas Bandara

Siti menjelaskan, dalam beberapa hari lalu angka hotspot masih bergerak dari 400 titik menjadi 600 secara nasional, tiba-tiba Sabtu sore kemarin naik drastis menjadi 1.024 titik se-Indonesia. Namun pada malam harinya sudah turun lagi ke angka 800an titik dan hari ini, Minggu jadi 781 titik.

"Tetapi saya terus kontak ke daerah. Saya terus minta. Pada dasarnya kalau sistem pemantauannya sih bagus. Patrolinya juga relatif oke. Tetapi memang upaya memadamkannya yang harus lebih intens lagi. Kenapa, karena kita walaupun dibanding 2015 lebih baik, namun tetap harus dijaga," tutur Siti.(fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kemarau Panjang, KLHK Siagakan Manggala Agni Seluruh Indonesia


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler