jpnn.com - JAKARTA – Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) ITS memenuhi ambisinya sebagai jawara Kontes Robot Indonesia (KRI) 2008Dalam final kemarin, tim dengan robot berjuluk Jump-Be itu kembali menaklukkan Khil-G dari Universitas Brawijaya (Unibraw) Malang dengan skor 30-12.
Kemenangan mutlak PENS ITS tak lepas dari strategi yang diterapkannya saat babak final di Balairung Universitas Indonesia (UI), Depok, kemarin (15/6)
BACA JUGA: Kecanduan HP, 2 Remaja Masuk Klinik Mental
Sujud syukur dari awak PENS ITS pun dilakukan setelah bel tanda pertandingan selesai berbunyi.”Alhamdulillah, kami senang,” kata Ridla Rizalani Syarief, Ketua Tim Jump-Be saat diwawancarai kemarin
Pada final tersebut, PENS ITS tak gegabah untuk hanya mengincar keju kuning, tanda poin tertinggi dalam kontes bertemakan Robot Panjat Pinang itu
BACA JUGA: Windows 7 Lahir 2010
Dari tiga robot otomatis, hanya ada satu robot plus satu robot penghalang yang diperintah untuk menghampiri keju kuningStrategi itu berhasil, Tiga robot Khil-G mendapatkan kesulitan karena terhalang robot PENS ITS
BACA JUGA: Digicam ala Disney
Salah satu robot otomatis PENS ITS pun tak mengalami kesulitan saat mendapatkan keju kuningDari total waktu pertandingan selama 3 menit, Jump-Be mampu menyudahi perlawanan Khil-G hanya dalam waktu sekitar dua menit.Kemenangan Jump Be tersebut juga merupakan ulangan dari final KRI Regional IV di SurabayaSaat itu, Jump-Be mengalahkan Khil-G dengan skor 31-13Hal yang sama terjadi saat drama semifinalKhil-G melaju setelah dengan dramatis mengalahkan Koumori (ITS), dengan skor 15-15Khil-G dinyatakan unggul karena sama sekali tidak mendapatkan penaltiSaat di KRI Regional IV, lawan Khil-G di semifinal adalah juga Koumori.
Anggota tim Jump-Be lainnya, Muhammad Syaiful Aziz menyatakan, kemenangan itu tak lepas dari persiapan matang yang dilakukan timSelain faktor teknis, dia mengaku juga mempersiapkan mental sekuat mungkin demi menghadapi KRI 2008”Bagi kami, kalau hanya robot yang bagus tidak ada gunanya, mental tak kenal menyerah juga harus diasah,” ujar Aziz.
Ketua Umum Penyelenggara KRI 2008, Bambang Sugiarto memuji kualitas tim yang berlaga tahun iniMenurut dia, persaingan sejak hari pertama sudah berlangsung ketat, hal ini menunjukkan adanya peningkatan kualitas dari tim yang berpartisipasi”Persaingan tahun ini merata, ini bagus untuk kompetisi,” kata Bambang kemarin.
Menurut dia, dengan kualitas seperti itu, bukan tidak mungkin pada tahun depan persaingan akan bertambah sengitSetiap usai kontes, setiap tim pasti akan mengantongi pengalamanDari situ, kualitas kejuaraan akan semakin meningkat setiap tahunnya”Semua akan belajar, semua akan berkembang,” ujar Dekan Fakultas Teknik UI itu yakin.
Dengan kemenangan itu, PENS ITS berhak untuk mewakili Indonesia pada ABU Robocon 2008 di Pune, India, pada 30 Agustus 2008Panitia sejak KRI regional sengaja memilih tema Robot Panjat Pinang, demi menyelaraskan tema ’’Govinda’’ (mengangkat kejayaan) sebagaimana diusung oleh ABU Robocon 2008.
Selain KRI, diselenggarakan pula Kontes Robot Cerdas Indonesia (KCRI) dengan tema Robot Cerdas Pemadam ApiPanitia melombakan empat divisi dalam KCRI.
Secara umum, perguruan tinggi asal Surabaya mendominasi hampir di semua kategori lomba yang diselenggarakanITS misalnya, meski gagal, Koumori dinobatkan sebagai juara harapan dan robot dengan desain terbaikRobot Black _Ant_TEUS dari Universitas Surabaya (Ubaya) juga dinobatkan sebagai robot desain terbaik dalam KCRI 2008(bay/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Nyaman Berjalan dengan Kaki Buatan
Redaktur : Tim Redaksi