Jurus Fadli Zon Genjot Kerja Sama Pertanian RI-Korsel

Sabtu, 22 September 2018 – 20:58 WIB
Wakil Ketua DPR Fadli Zon menyerahkan keris sebagai cendera mata kepada Menteri Pertanian, Pangan dan Pedesaan Korea Selatan Lee Gae-ho. Foto: dokumentasi pribadi for JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengharapkan kerja sama Indonesia dengan Korea Selatan (Korsel) di bidang pertanian bisa ditingkatkan. Menurutnya, meski kedua negara sudah menjalin berbagai kerja sama di bidang strategis, namun untuk sektor pertanian masih kurang.

Fadli mengatakan, dirinya baru saja menghadiri Asia Young Farmer Forum di Seoul, Korea Selatan (Korsel), Kamis (20/9). Dalam forum itu Indonesia bersama Korea Selatan dan Tiongkok berkomitmen untuk membangun kerja sama pelatihan bagi para petani muda.

BACA JUGA: Reaksi Kubu Jokowi soal Video Potong Bebek di Akun Fadli Zon

Selanjutnya, Fadli bertemu dengan Menteri Pertanian, Pangan dan Pedesaan Korea Selatan Lee Gae-ho. Fadli pada pertemuan itu meminta Gae-ho mendukung kerja sama yang disepakati dalam Asia Young Farmer Forum.

“Kebetulan, pusat penelitian pertanian di Korea sudah maju. Negara-negara Asia lain bisa belajar dari Korea terlebih dahulu,” ujar Fadli melalui siaran pers ke media, Sabtu (22/9).

BACA JUGA: Gerindra Inginkan Prabowo-Sandi Dapat Nomor 2, Ini Alasannya

Fadli sebagai pimpinan delegasi didampingi sejumlah anggota DPR yang membidangi pertanian. Antara lain Herman Khaeron, Viva Yoga Mauladi, Teguh Juwarno dan Mukhlisin.

Dari hasil pertemuan dan kunjungan di Korsel itu Fadli mencatat pembangunan pertanian di Negeri Gingseng itu cukup maju. Oleh karena itu, Fadli mendorong Indonesia memanfaatkan peluang kerja sama di bidang pertanian dengan Korsel.

“Dalam hal produksi mesin-mesin pertanian, mereka juga sudah sangat maju, lebih maju dari Cina, meskipun masih kalah dari Jepang. Kami menyampaikan jika Indonesia menginginkan kerjasama yang lebih banyak dalam bidang pertanian dengan Korea Selatan,” tuturnya.

BACA JUGA: Petinggi Gerindra Sebut Politikus PDIP Bodoh dan Hina

Bahkan, kata Fadli, Indonesia bisa mencontoh kebijakan Korsel untuk memajukan sektor pertanian. Sebagai contoh, Korsel sangat protektif terhadap sektor pertanian.

“Untuk melindungi para petani agar mereka tetap bertani, pemerintah memberikan berbagai fasilitas dan kemudahan, termasuk subsidi,” sebutnya.

Selain itu, katanya, Korsel juga getol mengupayakan regenerasi petani. “Termasuk menarik kaum muda agar untuk terjun ke sektor pertanian,” katanya.

Bahkan, Korsel membuat program sistematis untuk menggenjot ruralisasi agar penduduk kota mau ke desa dan bertani. Untuk menyukseskan ruralisasi, Korsel juga menyediakan inentif.

“Gerakan ini dilakukan bukan dengan imbauan kosong ataupun paksaan, tapi dengan iming-iming insentif yang menarik. Pemerintah setiap tahun memilih sekitar 1.600 orang pemuda untuk kembali ke desa, bekerja ke sektor pertanian. Sebagai insentif, mereka digaji oleh negara, sekitar Rp 14 juta hingga Rp 15 juta per bulan.”

Yang juga menarik dari Korsel adalah teknologi pertanian. Fadli mengatakan, tanpa bantuan teknologi canggih maka kerja di sektor pertanian memang akan terus jadi kerja kasar.

“Mana ada anak muda zaman sekarang yang mau kerja kasar? Maka, penggunaan dan pengembangan teknologi pertanian menjadi kunci penting agar sektor pertanian Korea bisa terus berkelanjutan. Mereka terus meningkatkan rasio mekanisasi sektor pertanian,” pungkasnya.(eno/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ketua Komisi VII Persoalkan Kenaikan Subsidi Solar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
DPR   Fadli Zon   pertanian   Gerindra  

Terpopuler