jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Achmad Baidowi tidak terlalu khawatir dengan elektabilitas bakal capresnya, Ganjar Pranowo, yang belum begitu kuat di kalangan umat Islam.
Awiek -panggilan akrab Baidowi- meyakini elektabilitas Ganjar akan langsung terkerek ketika bakal capres dari koalisi PPP, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Hanura, dan Partai Perindo itu memiliki pendamping untuk Pilpres 2024.
BACA JUGA: NU Adalah Kunci, Nahdiyin Jadi Penentu Pemenang Pemilu
"Hasilnya pasti berbeda kalau Ganjar sudah menentukan sosok bakal cawapres," ujar Awiek di Jakarta, Selasa (10/10/2023.
Pernyataan Awiek itu sebagai respons atas temuan Indonesia Survei Center (ISC) tentang elektabilitas Prabowo Subianto mengungguli Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.
BACA JUGA: Ganjar dan Mahfud MD Tampak Begitu Dekat, Disaksikan Kiai Said, Isyarat Menuju 2024?
Menurut Awiek, PPP punya tugas memaksimalkan dukungan untuk Ganjar Pranowo dari umat Islam.
Mantan wartawan itu menegaskan bakal cawapres untuk Ganjar merupakan tokoh muslim. "Sosok cawapres akan kami tonjolkan," ucapnya Awiek.
BACA JUGA: PPP Yakin Banget Ganjar Bisa Kalahkan Prabowo di Jabar
Pengamat politik dari Ipsos Public Affairs Arif Nurul Imam punya pendapat yang senada dengan Awiek.
Menurut Arif, salah satu cara menaikkan dukungan dari kalangan Muslim untuk Ganjar ialah memasangkan mantan gubernur Jawa Tengah (Jateng) itu dengan tokoh yang merepresentasikan umat Islam.
Arif menyebut ketokohan bakal cawapres pendamping Ganjar berpotensi menambah dukungan dari kelompok Islam.
"Selain itu, harus juga gencar melakukan sosialisasi di kelompok Islam dan menunjukkan sikap politik bahwa Ganjar memiliki komitmen terhadap kemajuan umat Islam," ucap Arif.
Dua nama tokoh Islam yang masuk dalam daftar bakal cawapres bagi Ganjar ialah Menko Polhuam Moh Mahfud MD dan Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parwansa.
Arif menyebut kedua tokoh itu memiliki akar di kelompok Islam dan secara politik kuat di Jawa Timur.
Jika Ganjar berpasangan dengan Khofifah, kata Arif, pasangan itu cukup representatif karena akan menarik gerbong kelompok Islam. Suara dari Jatim pun berpotensi melipatgandakan dukungan untuk Ganjar.
"Khofifah juga akan menarik pemilih perempuan, apalagi jika misalnya beliau hanya satu-satunya perempuan yang ikut kontestasi dalam pilpres," ulasannya.
Survei ISC menunjukkan mayoritas masyarakat yang berlatar belakang Nahdlatul Ulama atau nahdiyin cenderung memilih Prabowo Subianto dengan persentase 36,3 persen.
Adapun persentase nahdiyin yang memilih Ganjar di angka 32,8 persen, sedangkan 26,8 persen menjadi pendukung Anies.
Dari kalangan pemilih berlatar belakang Muhammadiyah, terdapat 34,4 persen yang memilih Prabowo Subianto. Adapun 33,1 persen pemilih dari Muhammadiyah memilih Anies, sedangkan 24,3 persen mendukung Ganjar.
Khusus pemilih dari kalangan kelompok Salafi, hampir semuanya atau 100 persen cenderung memilih Anies.(Antara/jpnn.com)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ganjar Belum Berjaya di Jabar, tetapi Punya Stamina Luar Biasa Berkeliling Indonesia
Redaktur : Antoni
Reporter : Tim Redaksi