Justice League: Saatnya The Flash dan Cyborg Bersinar

Rabu, 15 November 2017 – 17:15 WIB
Justice League. Foto: Warner Bros.

jpnn.com - Setelah kematian Superman di Batman v Superman: Dawn of Justice, Bruce Wayne dan Diana Prince merekrut tiga metahuman lain. Yakni Barry Allen alias The Flash (Ezra Miller), Victor Stone alias Cyborg (Ray Fisher), dan Aquaman (Jason Momoa). Mereka menghadapi Steppenwolf (Ciaran Hinds) yang menyerang bumi.

Untuk kali pertama dalam DC Extended Universe, The Flash dan Cyborg mendapat porsi peran yang cukup besar dan penting. Bagi Miller dan Fisher, beradu akting dengan Henry Cavill, Ben Affleck, serta Gal Gadot menjadi pengalaman yang sangat berharga.

BACA JUGA: 5 Fakta Menarik dari Balik Layar Justice League

Terlebih, keduanya sama-sama fans komik dan film-film animasi DC sejak kecil.

”Dulu orang tuaku suka memberiku action figure Batman untuk menghentikan kebiasaan mengompolku,” kata Miller.

BACA JUGA: Mampukah Justice League Selamatkan DC Extended Universe?

Fisher sangat senang dengan sambutan para superhero ”senior” itu di lokasi syuting. ”Mereka mampu dan mau menjawab pertanyaanku, tidak peduli seberapa bodohnya,” kata Fisher kepada LA Times.

Menuangkan konsep superhero idola menjadi bentuk visual yang nyata merupakan tugas sulit bagi keduanya. Miller berusaha menyelami karakter Barry Allen dengan membaca komik DC edisi Silver Age.

BACA JUGA: Optimistis Superman Cs Tumbangkan Dewa Petir Marvel

”Dia (Allen, Red) anak kutu buku yang caranya memandang dunia agak unik. Itu semua sangat menarik dan harus dimainkan secara dinamis di film,” kata Miller.

Sementara itu, Fisher tidak hanya berpedoman pada komik ketika memerankan Victor Stone. Stone adalah mantan atlet yang kehilangan 90 persen tubuh gara-gara kecelakaan hebat.

Tubuhnya yang rusak digantikan oleh mesin robotik supercanggih yang membuatnya punya kekuatan super. Namun, Stone tidak suka dengan statusnya yang bukan lagi manusia seutuhnya.

Dalam hal ini, Fisher harus mampu menambahkan beberapa lapis dimensi pada karakter itu. ”Di dalam Cyborg, ada beberapa grup yang berbeda. Satu sisi menjadi person of color (sebutan untuk orang yang tidak berkulit putih, Red), tapi Cyborg juga superhero yang cacat di beberapa hal. Jadi, menampilkan representasi dari semua itu adalah hal yang luar biasa bagiku,” katanya. (adn/c11/na)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tiongkok Jadi Target Utama Superman Cs


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler