Jusuf Kalla: Pembelian Pesawat Bekas yang Disoal Karena Mahal

Kamis, 11 Januari 2024 – 04:17 WIB
Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla (JK). Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla (JK) angkat suara soal pembelian pesawat bekas yang dipermasalahkan dalam debat ketiga Pilpres 2024.

Menurut JK, pembelian pesawat bekas karena harganya yang terlalu tinggi untuk mendapatkan pesawat yang sudah berusia 25 tahun

BACA JUGA: Waketum Garuda: Kami Harus Ingatkan, Pesawat Bekas Beda dengan Rusak

Dia mengatakan bahwa dengan harga tersebut tentu sangat tidak laik mengingat teknologi yang didapatkan juga telah tertinggal jauh, karena masih memakai teknologi tahun pembuatannya.

"Sebetulnya bukan hanya bekas, berapa harga bekas itu? Itu hal yang berbeda, kalau ini, kan, harganya rata-rata Rp 1 triliun satu pesawat, pesawat yang umurnya 25 tahun," kata JK di Jakarta, Rabu.

BACA JUGA: Mahfud MD Tegaskan Data Alutsista Bukan Rahasia Negara

Dia mengatakan bahwa Indonesia tidak kali ini saja membeli pesawat bekas namun dengan harga jauh lebih murah, tidak seperti saat ini.

"Saya kira pemerintah, kan, tidak satu kali ini beli bekas, tetapi selalu murah. Murah sekali barang bekas itu sebetulnya apalagi kalau sudah tua," katanya.

BACA JUGA: Irjen Karyoto: Firli Bahuri Bisa Dijemput Paksa

JK menambahkan bahwa ketika orang ingin membeli pesawat yang diukur ada dua, yaitu umur dan jam terbangnya.

Untuk umur ini sangat berpengaruh pada teknologi yang ada di dalam pesawat tersebut.

"Kalau beli baru pasti teknologi baru. Di samping itu jam terbangnya berapa, semua ada aturannya kalau pesawat terbang, yang penting itu," katanya.

Sebelumnya, Calon Presiden (Capres) Anies Baswedan mengatakan bahwa pembelian alat utama sistem persenjataan (alutsista) harus berdasarkan kebutuhan terkini di Indonesia, bukan karena selera dari Menteri Pertahanan.

Dia menjelaskan bahwa negara butuh sistem pertahanan yang nyata dan sedang terjadi, baik secara global maupun domestik atau dalam negeri, sehingga penguatan alutsista harus sesuai dengan kondisi yang terjadi kini.

"Ancaman ini seperti peretasan, penipuan online, judi online, dan terorisme. Jadi, itu semua butuh perhatian dan bukan memutuskan untuk belanja alutsista berdasarkan selera dan preferensi masa lalu, melainkan untuk kebutuhan masa depan," kata Anies.

Tema debat ketiga yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI di Jakarta, Minggu (7/1), meliputi pertahanan, keamanan, hubungan internasional, globalisasi, geopolitik, dan politik luar negeri.

Sebelumnya, KPU RI telah menetapkan peserta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024, yakni pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md nomor urut 3.

KPU juga telah menetapkan masa kampanye mulai 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, kemudian jadwal pemungutan suara pada tanggal 14 Februari 2024. (antara/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ganjar Tidak Sekadar Mengkritisi Prabowo soal Alutsista, tetapi Punya Solusinya


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler