Jutaan Udang Laut Masuk Permukiman: Herlinda: Ini Berkah Bagi Warga

Kamis, 25 Mei 2023 – 10:22 WIB
Fenomena jutaan udang laut naik ke darat terjadi di Desa Buladu, Kecamatan Sumalata Timur, Gorontalo Utara. (ANTARA/Susanti Sako-tangkapan layar)

jpnn.com - GORONTALO - Jutaan ekor udang laut masuk ke permukiman warga Dusung Pongoala, Desa Buladu, Gorontalo Utara, Gorontalo.

Kepala Desa Buladu, Kecamatan Sumalata Timur Herlinda H. Laniyo mengatakan bahwa kondisi belum pernah terjadi sebelumnya, sehingga warga menjadi panik.

BACA JUGA: Bea Cukai Lepas Ekspor Udang dan Rumput Laut dari Ambon dan Gresik, Ini Tujuannya

"Kami merasa ini berkah, perlu mengecek asal mula udang ini. Sebab, saat musim udang saja, belum pernah ada jutaan ekor udang terus berdatangan ke darat," katanya di Gorontalo, Kamis (25/5).

Dia pun langsung menerjunkan petugas air desa untuk mengecek kondisi tersebut.

BACA JUGA: LPEI Fasilitasi Desa Devisa Klaster Udang

Lalu, petugas air turun pada Kamis pukul 06.00 WITA, mengecek sumber air yang ada di desa, tepatnya di wilayah pegunungan Buladu.

Di sana, kata Herlinda, terdapat sumber air bersih pegunungan yang mengalir ke sungai.

BACA JUGA: Mantap! Bea Cukai Kawal Keripik Tempe dan Udang Tembus Pasar Global

Selain itu, terdapat tiga bak air penampung yang dibangun melalui program Pamsimas.

Namun, tidak ditemukan udang-udang yang bagi warga disebut hele yinulo atau udang minyak.

Setelah dicek di muara sungai yang berada sekitar tiga meter dari laut, ternyata udang berdatangan dari muara tersebut.

Ada sebuah jembatan, di bawahnya terdapat pipa yang tidak digunakan lagi, berdiameter tiga meter.

Di dalam pipa, terdapat pipa lagi.

"Pipa itu ternyata bocor, sehingga udang yang terseret ombak, masuk dari situ hingga ke permukiman warga," kata Herlinda.

Dia menilai jutaan udang yang naik ke darat itu adalah berkah bagi warga desa.

Warga mengumpulkan udang-udang tersebut, bahkan ada yang sudah meraup keuntungan, karena fenomena ini terjadi sejak tiga hari lalu.

Menurut Herlinda, warga mulai mengumpulkan udang, sebagian menjemurnya. Kemudian, udang dijual Rp 20 ribu per kaleng susu kecil.

Sebagian lagi dijual basah seharga Rp 10 ribu per kaleng.

Ada yang berhasil mengumpulkan hingga 10 kilogram.

Namun, ada juga sebagian warga memilih membuang kembali udang ke laut sebagai umpan ikan.

Saat ini, lanjutnya, memang sedang berlangsung musim udang dan ikan.

Biasanya kalau bulan baru, jutaan udang bermunculan di laut, namun baru kali ini naik ke darat.

"Ini berkah bagi warga. Kami sangat mensyukurinya," kata Herlinda. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler