Jutaan Warga Ukraina Kehilangan Rumah, Buzzer Putin Curhat Vila Mewahnya Disita Italia

Senin, 28 Februari 2022 – 16:46 WIB
Baru-baru ini pemerintah Italia menyita salah satu vila mewah milik orang dekat Presiden Rusia Vladimir Putin di tepi Danau Como, sebagai bagian sanksi terhadap Rusia karena menginvasi Ukraina. Foto: GIUSEPPE CACACE / AFP

jpnn.com, MOSCOW - Di saat jutaan warga Ukraina terpaksa mengungsi akibat invasi militer, presenter televisi Rusia Vladimir Soloviev berkeluh kesah mengenai vila mewahnya di Italia yang kini disita pemerintah setempat.

Daily Mail melaporkan bahwa Soloviev adalah salah satu orang dekat Presiden Vladimir Putin yang dihajar sanksi ekonomi oleh negara-negara Barat sebagai respons atas aksi Rusia menyerang Ukraina pekan lalu.

BACA JUGA: Putin Perintahkan Pasukan Muslim Checnya Buru Pejabat Ukraina

Lewat acara televisinya, Soloviev menyebarluaskan propaganda anti-Ukraina pesanan Kremilin. 

"Apakah ini Tirai Besi?" ujar Soloviev di lokasi syuting program larut malamnya, Senin (28/2).

BACA JUGA: Roman Abramovich Dituding Dekat dengan Vladimir Putin, Begini Masa Depan Chelsea

"Saya diberitahu bahwa Eropa adalah benteng hak, bahwa semuanya diizinkan, itulah yang mereka katakan."

Sementara Soloviev mengamuk karena kehilangan akses properti jutaan dolar miliknya di Danau Como, para pemimpin Kyiv dan Moskow mengatakan Minggu bahwa mereka akan mengadakan pembicaraan damai di perbatasan dengan Belarus dengan harapan mengakhiri pertumpahan darah.

BACA JUGA: Putin Abaikan Peringatan, Jepang Bakal Bikin Perbankan Rusia Sengsara

Sementara itu, UE meluncurkan paket sanksi baru terhadap rezim Vladimir Putin, menutup wilayah udaranya untuk semua pesawat Rusia dan melarang outlet propaganda Kremlin Russia Today dan Sputnik.

Di tempat lain, raksasa minyak British Petroleum mengumumkan pada hari Minggu bahwa mereka membuang 20 persen sahamnya yang kontroversial di grup energi Rusia Rosneft 'dengan segera'.

Kepala eksekutif Bernard Looney mengungkapkan langkah tersebut hari ini, mengatakan dia 'sedih' dan 'terkejut' oleh invasi Rusia ke Ukraina.

Itu terjadi setelah dia dipanggil ke pertemuan dengan Sekretaris Bisnis Kwasi Kwarteng pada hari Jumat di tengah meningkatnya kegelisahan tentang transaksi BP dengan Rusia. (dil/jpnn)

 


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler