jpnn.com, TURIN - Tugas Diego Simeone dalam laga Juventus vs Atletico Madrid di Allianz Stadium, Rabu (13/3) dini hari nanti seharusnya lebih mudah berkat kemenangan 2-0 Atletico di leg pertama 21 Februari lalu.
Simeone tinggal meracik timnya untuk menjaga agar tim asuhannya tidak kalah, atau andaipun kalah, tidak lebih dari selisih tiga gol. Namun, tentu saja itu tak mudah.
BACA JUGA: Juventus vs Atletico Madrid: Ada Pesan dari Cristiano Ronaldo
Atletico dibayangi rekor sulitnya meraih kemenangan bila menghadapi wakil Italia di negaranya. Dari 12 pertemuan pada ajang Eropa, Los Colchoneros hanya memenangi empat pertandingan alias sepertiganya. Sisanya berakhir dengan tiga kali seri dan lima kekalahan.
Namun, bila rentang pertemuan dipersempit dalam sedekade terakhir, maka wakil Italia harus waspada terhadap kunjungan Atleti. Dari 5 pertemuan, tim polesan Diego Simeone itu hanya sekali kalah dengan laga lainnya berujung dua kali kemenangan dan dua seri.
BACA JUGA: Zinedine Zidane Sudah Meramalkan Keruntuhan Real Madrid
Nah, status Juventus sebagai tuan rumah sudah pasti diunggulkan. Namun, Cholo--julukan Simeone--mengatakan bahwa status unggulan bukan jaminan bisa menang untuk ajang penuh misteri seperti Liga Champions. Dia kemudian merujuk kepada tersingkirnya Real Madrid dan PSG.
(Bacalah: Juventus vs Atletico Madrid: Ada Pesan dari Cristiano Ronaldo)
BACA JUGA: Thiago Silva Bandingkan PSG dengan Real Madrid
''Saya tidak kaget karena kualitas kompetisi ini terus meningkat dan banyak tim yang tumbuh pesat. Mungkin, hanya orang yang jarang melihat banyak pertandingan yang terkejut dengan fakta tersebut (tersingkirnya Real dan PSG, Red),'' ucap pelatih asal Argentina itu seperti dilansir Football Espana.
Apalagi, pelatih 48 tahun itu juga punya memori indah bersama Italia. Ya, saat masih aktif bermain, masa keemasan kariernya terjadi di negeri pizza ketika berkostum membela dua tim Italia beruntun, yakni Inter Milan (1997-1999) dan Lazio (1999-2003).
Bersama dua tim itu pula ayah dari striker Fiorentina Giovanni Simeone itu bisa merasakan gelar Eropa. Yakni, Piala UEFA (nama lama Liga Europa) 1998 bersama Nerazzurri dan Piala Super Eropa (1999) ketika berkostum Biancocelesti.
Namun, bukan Simeone saja yang punya memori indah bersama Italia. Striker Atleti Alvaro Morata juga punya kenangan manis. Ironisnya, itu terjadi bersama Juve (2014-2016). Bersama Nyonya Tua, Alvarito--julukan Morata--nyaris merasakan juara Liga Champions keduanya pada 2014-2015 sebelum kesampaian ketika kembali ke Real 2 musim lalu.
Hanya, kini motivasi striker asal Spanyol itu berbeda. Dia ingin meneruskan tren mencetak gol ke gawang mantan tim ketika berstatus tim tamu. Morata sudah dua kali melakukannya. Yang pertama pada leg kedua semifinal Liga Champions 2015 melawan Real Madrid (14/5/2015). Berikutnya ketika berkostum Chelsea dan membobol gawang Atleti yang merupakan eks timnya ketika junior musim lalu pada fase grup (28/9/2017). (io)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Porto Singkirkan AS Roma Lewat Perpanjangan Waktu
Redaktur : Tim Redaksi