K-Vision Minta Masyarakat tak Membajak Siaran Langsung Piala Eropa 2020

Sabtu, 08 Mei 2021 – 21:09 WIB
Piala dan logo Piala Eropa yang mesti dijadwal ulang ke 2021 tetap bernama Euro 2020. (REUTERS/Michaela Rehle)

jpnn.com, JAKARTA - Piala Eropa atau EURO 2020 edisi ke-16 yang seharusnya dilangsungkan pada musim panas tahun lalu terpaksa diundur hingga 2021 akibat pandemi Covid-19 .

Untuk memperingati ulang tahun ke-60 kompetisi Piala Eropa itu, event ini akan tetap digelar menggunakan nama EURO 2020 dan bukan 2021.

BACA JUGA: Hino Siap Sambut Standar Emisi Euro 4 Tahun Depan

Pertama kalinya sepanjang sejarah, turnamen akan diadakan di 12 kota dalam 12 negara berbeda.

Yakni, dua laga semi-final beserta final seluruhnya akan dilangsungkan di Wembley Stadium, London, Inggris.

BACA JUGA: Diterpa Angin Kencang, Kapal Feri Karam, Ada 23 Penumpang

Rencananya, pertandingan EURO 2020 akan dimulai pada 12 Juni hingga 12 Juli 2021.

Semua pertandingan nantinya akan disiarkan secara live di Indonesia.

BACA JUGA: Bilbao Dicoret, Sevilla Jadi Tuan Rumah Euro 2020 yang Dijadwal Ulang

Baik melalui media televisi teresterial, satelit, dan streaming.

Media yang mendapatkan hak siar yaitu RCTI (siaran teresterial), MNC Vision, K-Vision, dan GOL (siaran tv satelit berbayar), serta Mola TV dan MNC Play (siaran OTT/streaming).

K-Vision sebagai tv satelit berbayar sangat konsen dengan tayangan-tayangan sepak bola.

Sejak penyiaran perdananya pada tahun 2014, PT Digital Vision Nusantara atau K-Vision telah berturut-turut sukses menayangkan beberapa gelaran sepak bola paling bergengsi di dunia.

Tidak hanya itu, sebagai licensed channel, K-Vision kembali akan menayangkan gelaran pertandingan sepak bola bergengsi, yakni Piala Eropa 2020.

Direktur Operasional K-Vision Yohanes Yudistira mengatakan, K-Vision secara terus-menerus berusaha untuk mempersembahkan gelaran pertandingan sepak bola terbaik dari seluruh dunia.

“Setelah selesainya perhelatan Piala Menpora 2021 pada April lalu, K-Vision akan kembali memanjakan pelanggan dengan penayangan selama satu bulan penuh untuk seluruh pertandingan Piala Eropa 2020,” ujar Yohanes dalam keterangannya, Sabtu (8/5).

Berdasarkan survei, jumlah peminat sepak bola di Indonesia untuk pertandingan bertaraf internasional tergolong sangat tinggi, yakni di peringkat kedua terbesar di seluruh dunia.

Namun, besarnya biaya hak siar yang harus dibayarkan oleh penyelenggara televisi satelit, kerap kali menyebabkan perusahaan penyelenggara televisi satelit tidak mendapat keuntungan.

Bahkan, mengalami kerugian untuk penayangannya.

Hal ini terjadi karena tingkat pembajakan dan pelanggaran hak siar yang sangat tinggi di wilayah Indonesia.

Tentunya, perhelatan Piala Eropa 2020 mungkin saja tidak terlepas dari isu pembajakan.

Terkait hal itu, Yohanes berharap agar seluruh masyarakat tidak melakukan berbagai tindakan pembajakan atau pelanggaran atas hak siar K-Vision.

“Kami menemukan banyak sekali penggunaan bisskey, ticket-fly, atau berbagai cara lainnya di lapangan untuk mengambil siaran tanpa izin. Ini sangatlah tidak tepat dan kami harap tidak dilakukan karena melanggar atas hak siar,” ujar Yohanes.(gir/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Nama-nama yang Diinginkan Perkuat Prancis di Euro 2020, Benzema Urutan ke-6


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler