jpnn.com - PALEMBANG - Perlintasan kereta api tanpa palang pintu kembali menelan korban. Kali ini terjadi di pintu perlintasan kereta api Jalan Lintas Desa Sukamerindu, Kecamatan Lubai, Kabupaten Muara Enim, Minggu (12/10), sekitar pukul 18.30 WIB.
Mobil kijang Innova Nopol BG 1731 B dikemudikan Heri Susanto (23), warga Desa Epil, Kabupaten Muba, diserempet kereta api (KA) penumpang Ekspres jurusan Tanjung Karang (Lampung)-Palembang, dimasinisi Sarpon, warga Palembang.
BACA JUGA: Dijanjikan Diangkat CPNS Lewat Jalur Honorer, Rp 80 Juta Amblas
Dalam peristiwa itu tidak ada menelan korban jiwa, namun seluruh penumpang mobil mengalami luka ringan dan sempat dilarikan ke RS AR Bunda Kota Prabumulih.
Begitu juga mobil nahas tersebut sempat terbalik karena terkena benturan bodi dinding gerbong kereta api. Kini kasus itu ditangani petugas Satlantas Polres Muara Enim dan mobil tersebut telah diamankan di Pos Satlantas Kecamatan Lubai.
BACA JUGA: Delapan Wanita Muda Digaruk dalam Razia Karaoke
Sementara korban yang mengalami luka ringan sopir mobil Heri Susanto (23), mengalami luka dengkul kiri. Kemudian 7 penumpang mobil lainnya yakni Reza Pratama (19), mahasiswa, warga Kota Palembang, Desi Rismasari (21), mahasiswi, warga Desa Lais, Muba.
Selanjutnya, Serli Munika (22), warga Sako, Palembang, Afit Hidayat (19), mahasiswa, warga Km 5, Palembang, Gilang Fernando (14), warga Sako Palembang, Ica Rahmawati (13), warga Desa Lais, Muba, dan Pajri Saputra (22), mahasiswa, warga Epil, Muba.
BACA JUGA: Tiga Nelayan Rangkap Pengedar Sabu Dibekuk
Informasi yang dihimpun menyebutkan, pada malam itu, mobil kijang Innova sarat penumpang itu berjalan dari arah Baturaja menuju Kota Prabumulih, usai menghadiri undangan kerabatnya di Baturaja, OKU. Ketika sampai di pintu perlintasan kereta tersebut, diduga Heri tak lagi melihat kanan kiri arah rel.
Pada saat mobil masuk ke dalam pintu perlintasan kereta api, tiba-tiba muncul kereta api penumpang Ekspres dari arah Tanjung Karang, Lampung menuju Kertapati, Palembang. Saat itu bagian belakang mobil masih berada di pintu perlintasan kereta api.
Tak pelak lagi, ketika kerata api sampai di pintu perlintasan bagian dinding gerbong menyambar bagian belakang mobil hingga mobil tersebut terpental dan terbalik. Karuan saja, para penumpang yang berada didalamnya ikut terpental bersamaan dengan mobil tersebut.
Warga yang melihat kejadian itu langsung memberikan pertolongan kepada korban dengan membantunya keluar dari dalam mobil. Para korban langsung dievakuasi dengan membawanya ke RS AR Bunda Kota Prabumulih.
"Aku dak tau kalau ado kereta yang nak lewat, soalnyo dak katek palang pintunyo di jalur itu. Padahal dekat jalur itu banyak budak-budak yang jago sambil mintaki duit, tapi mereka dak do neriake kalau ado sepur yang nak melintas,” ujar Heri kepada petugas rumah sakit yang merawat luka yang dialaminya.
Sementara itu, Reza yang mendapatkan perawatan dari perawat mengaku syok saat kereta api menabrak bagian belakang tempat ia, Serli dan Gilang duduk sebangku.
“Palak aku masih pening, kuat nian benturannyo tadi tuh, sampe-sampe mobil yang kami tumpangi tebalik. Kawan aku be masih tepingsan, mungkin kareno benturan di kepalaknyo,” keluh Reza seraya meringis kesakitan.
Kapolres Muara Enim AKBP M Aris, melalui Kasat Lantas AKP Agung Aditya, didampingi Kanit Laka Ipda MS Gultom, ketika dikonfirmasi Senin (13/10), membenarkan kejadian itu.
"Pintu perlintasan kereta api tempat kejadian tidak memiliki palang pintu. Pintu perlintasan itu hanya dijaga oleh masyarakat yang merupakan bukan petugas resmi dari pihak PT KAI. Saat ini kasusnya telah dilakukan penyelidikan dan mobil Innova yang dipakai korban telah diamankan di Pos Lantas Lubai," jelas Agung. (luk/abu)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Penonton Domestik dan Asing Ikut Nimbrung
Redaktur : Tim Redaksi