Lingga Mampu Jadi Lumbung Padi dan Jagung di Perbatasan

Minggu, 18 Februari 2018 – 09:54 WIB
Panen padi di Kabupaten Lingga, Kepri. Foto: Kementan

jpnn.com, KEPRI - Menteri Pertanian yang diwakili Staf Ahli Menteri Pertanian Bidang Perdagangan dan Hubungan Internasional Mat Syukur, bersama Bupati Lingga Alias Wello, melakukan panen dan tanam serentak padi Sabtu (17/2).

Menurut Wello, gerakan percepatan panen dan tanam serentak padi dan jagung di atas lahan seluas 1.800 Ha itu, melibatkan ribuan orang dari kelompok tani, TNI/Polri, ASN, OKP, Ormas dan Pelajar/mahasiswa.

BACA JUGA: Kabupaten Lingga Panen dan Tanam Serentak di 1800 ha

Penanaman serentak dilakukan di tujuh lokasi sawah yang tersebar di Pulau Singkep dan Lingga dengan melibatkan STPP 8200 orang dan dosen pembimbing sebanyak 52 orang, STPP Bogor dan Medan masing-masing sebanyak 25 orang. Kemudian, mahasiswa D1 IPB Sub Kampus Lingga sebanyak 105 orang.

Mantan Ketua DPRD Lingga yang akrab disapa Awe ini, berharap gerakan percepatan panen dan tanam serentak yang digagasnya itu, mampu memberi energi baru bagi kebangkitan sektor pertanian.

BACA JUGA: Anggaran Mobil Dinas Dipotong Untuk Beli Teknologi Pertanian

Khususnya di bumi Bunda Tanah Melayu menuju Lumbung Pangan Berorientasi Ekspor (LPBE) di wilayah perbatasan.

"Ini adalah momentum untuk membuktikan bahwa Lingga yang selama ini dikenal sebagai daerah kepulauan dengan kultur masyarakatnya sebagai nelayan, mampu bangkit dan menjadi daerah penyangga kebutuhan pangan di wilayah perbatasan. Jadi, kita tidak lagi bergantung pada pasokan pangan impor," kata Awe.

BACA JUGA: Mentan: Kalau Mau jadi Konglomerat Masuk Pertanian

Sebagaimana diketahui, Kabupaten Lingga memiliki 604 pulau besar dan kecil dengan jumlah penduduk sekitar 102 ribu jiwa.

Sebagian besar wilayahnya atau sekitar 95 persen adalah lautan. Mayoritas masyarakatnya berprofesi sebagai nelayan.

Sejak masa kejayaan Kerajaan Riau Lingga-Johor-Pahang pada abad ke-18, sektor pertanian, khususnya budidaya padi dianggap mitos di Lingga.

“Kini Lingga membalikkan mitos lama dari semula selalu defisit dan impor pangan kini menjadi lumbung pangan di perbatasan," jelasnya.

Namun, di era kepemimpinan Bupati Lingga, Alias Wello yang dilantik 17 Februari 2016 lalu, sektor pertanian menjadi program unggulan untuk memenuhi kebutuhan penduduknya. Target 100 hari kerja, mencetak sawah seluas 34 hektar, namun akhirnya ketika Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengunjungi tempat ini, 07 September 2016, untuk melakukan penanaman padi Kabupaten Lingga, mendapat berkah dengan memberi bantuan cetak sawah baru seluas 4000 hektar dari 10.000, hektar potensi sawah baru yang dapat dibuka di Lingga.

Alias Wello tertantang dengan keinginan Mentan mengkonsolidasikan semua potensi yang dimiliki. Dengan program "Mina Agropolitan", Kabupaten Lingga hingga saat ini sudah memiliki 700 hektar lebih sawah dan hari ini ditanam serempak padi dan jagung seluas 1800 hekta. Sedangkan panen yang dilakukan hari Sabtu lalu, pada lahan demplot BPTP Kepri, seluas 6 hektar dengan 6 Varietas baru, spesifik lokasi dan produksi 5 ton GKP.

Alias Wello mengungkapkan kebanggaannya dengan berbagai program Kementerian Pertanian. "Sungguh kami berterimakasih, kepada Menteri Pertanian yang memotivasi kami dengan kata "Tidak Ada yang Tidak Mungkin". Kata-kata dari Menteri Pertanian, tersebut membuat kami, yakin haqul yaqin, kabupaten lingga akan menjadi produsen beras di ujung selatan Kepulauan Riau."

Sementara itu, Mat Syukur yang mewakili Menteri Pertanian dalam sambutannya menyatakan kekagumannya dengan kondisi Kabupaten Lingga.

Mat Syukur menuturkan, selama ini dia mendapatkan cerita Lingga hanya dari presentasi Menteri Pertanian di setiap pertemuan, rapat maupun ketika menyampaikan materi di rapat pimpinan. "Ternyata apa yang selama ini saya dengar benar adanya” ujar Mat Syukur

Kabupaten Lingga, memiliki potensi yang sangat besar, bukan hanya sisi produksi tetapi yang lebih menjanjikan adalah pintu ekspor komoditas pertanian di Kepulauan Riau.

Diakui Mat syukur, dari sisi potensi dan produksi dengan komitmen masyarakat tani di kabupaten Lingga, ke depan capaian akan lebih baik dan Kementerian Pertanian akan terus mendukung semua sarana prasarana produksi di Kabupaten Lingga bahkan Sumber daya manusia juga akan didukung.

Pada tahun 2018, Kementerian Pertanian mengalokasikan Pencetakan Sawah dari APBN seluas 2000 hektar. Bila pekerjaan itu selesai maka ada 2700 hektar. “Dari semula Lingga defisit beras, kini menjadi surplus beras”. Sawah diluar lahan kering yang dimiliki serta potensi tanaman perkebunan seperti merica, menjadi aset kedepan yang harus dikembangkan”, jelasnya.

Mat Syukur meminta agar komitmen Bupati didukung semua potensi Kabupaten Lingga. “Menteri Pertanian tidak pernah berubah. Akan akan terus mendukung hingga tercapainya kedaulatan pangan negeri tercinta” pungkasnya.(jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mentan dan Forum Rektor Sepakat Bentuk Pokja Pangan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler