jpnn.com, SAMPANG - Ada kabar baik bagi para mantan pengikuti aliran keagamaan Syiah yang ingin pulang ke Sampang, Madura.
Dilansir dari jatim.jpnn.com, Pemerintah Kabupaten Sampang akan memberikan bantuan pembangunan rumah bagi yang ingin pulang ke kembali ke Desa Karang Gayam dan Karang Penang.
BACA JUGA: Mengejutkan, Hasil Survei Soal Elektabilitas Ganjar dan Prabowo
Menurut Bupati Sampang Slamet Junaidi langkah tersebut diambil karena konflik antara Syiah dan Sunni telah berakhir damai.
Semua pengikut Syiah melakukan baiat untuk kembali memeluk ajaran Sunni pada November 2020 lalu.
BACA JUGA: Hasto Sebut Nama Kandidat untuk Pilkada DKI Jakarta 2024, Gibran?
"Para ulama di Sampang sudah bersedia menerima mantan pengikut Syiah untuk kembali ke kampung halaman mereka, maka kami selaku pemerintah harus memfasilitasi," katanya, Sabtu (8/1).
Fasilitasi bagi korban konflik sosial itu juga atas usulan Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia (Lakpesdam (NU) Sampang melalui program bantuan pembangunan rumah tidak layak huni (RTLH).
BACA JUGA: Militer Serang Persembunyian Bandit, Dibalas Secara Brutal, Ratusan orang Tewas
"Kami memang menyarankan agar pemkab membantu pembangunan rumah bagi mantan pengikut Syiah yang hendak kembali ke kampung halaman mereka," kata Ketua Lakpesdam NU Sampang, Faisol Ramdhani.
Selain membantu pembangunan rumah, pemerintah juga memfasilitasi program sertifikasi tanah para korban konflik itu.
Mantan pengikut Syiah yang berencana kembali ke Sampang dalam waktu dekat ini sebanyak 26 orang.
Empat kepala keluarga bahkan sudah ada yang membangun rumah di Desa Blu’uran, Omben dan Desa Karanggayam, Karang Penang sebanyak dua kepala keluarga.
Konflik bernuansa SARA antara Syiah dan Sunni di Sampang, Madura itu terjadi pada 2012 hingga akhirnya para korban tersebut diungsikan ke Rusunawa Jemundo, Sidoarjo. (antara/mcr13/jpnn)
Redaktur & Reporter : Ken Girsang