jpnn.com, JAKARTA - Harga emas merangkak naik pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB).
Kenaikan harga emas memperpanjang keuntungan untuk sesi kedua berturut-turut, rebound dipicu aksi beli investor setelah menyentuh level terendah dalam lebih dari sembilan bulan.
BACA JUGA: Hore! Harga Emas Hari Ini Naik, Jadi Sebegini
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange, sedikit menguat USD 2,6 atau 0,15 persen, menjadi ditutup pada USD 1.742,30 per ounce.
Emas kehilangan 3,3 persen untuk minggu ini, mencatat penurunan mingguan keempat berturut-turut di tengah penguatan USD.
BACA JUGA: Harga Emas Hari Ini Merosot Lagi, Awas Ada Potensi Penurunan Luar Biasa
Kerugian yang paling tajam sejak 6 Mei berakhir, terlepas dari statistik mingguan yang suram. Hal itu menunjukkan emas telah memiliki ketahanannya sejak menyentuh angka terendah 10 bulan Rabu (6/7) di USD 1.730,70 per ounce.
Emas berjangka terdongkrak USD 3,2 atau 0,18 persen menjadi USD 1.739,70 pada Kamis (7/7), setelah tergelincir USD 27,40 atau 1,55 persen menjadi USD 1.736,50 pada Rabu (6/7).
BACA JUGA: Harga Emas Hari Ini Suram, Safe Heaven Masih Terjebak
"Kami melihat beberapa perburuan barang murah yang bagus setelah aksi jual emas yang dramatis. Jelas ada minat untuk membeli pada saat penurunan, setelah kemarin bergerak ke level terendah USD 1.700-an," kata Direktur perdagangan logam di High Ridge Futures David Meger.
"USD tidak meningkat lebih lanjut hari ini juga memungkinkan emas untuk bangkit kembali," katanya.
Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan pada Jumat (8/7) bahwa ekonomi AS menambahkan 372 ribu pekerjaan pada Juni, jauh lebih dari yang diperkirakan para ekonom dan tingkat pengangguran tetap tidak berubah pada 3,6 persen.
Data pekerjaan yang positif sedikit membatasi keuntungan emas.
Investor juga menunggu laporan inflasi harga konsumen dan produsen AS yang akan dirilis minggu depan.(antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul