Kabar Baik Ini Pasti Bikin Warga Surabaya Lega, Alhamdulillah

Minggu, 10 Oktober 2021 – 12:31 WIB
Dinas Kesehatan Kota Surabaya menyampaikan kabar baik dari hasil penanganan Covid-19. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, SURABAYA - Dinas Kesehatan Kota Surabaya menyampaikan kabar baik dari hasil penanganan Covid-19.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya Febria Rachmanita mengatakan hampir seluruh kelurahan di Kota Pahlawan, Jawa Timur, berstatus zona hijau atau kategori level 1 berdasarkan perhitungan indikator PPKM berbasis wilayah.

BACA JUGA: Boneka Squid Game Muncul di Surabaya, Masyarakat Heboh

"Rata-rata kasus di wilayah kelurahan paling tidak di bawah 5 kasus, atau kategori zona hijau dan level 1. Kasus yang ada sudah semakin melandai," ujarnya seperti dikutip dari Antara, Minggu (10/10).

Febria menjelaskan penilaian PPKM berbasis wilayah dilakukan dengan skema menghitung jumlah kasus konfirmasi kumulatif aktif per jumlah penduduk dikalikan 100 ribu.

BACA JUGA: Pengin Jadi Barometer, Diklat Sepak Bola di Surabaya Mencari The Next Supriyadi

Kemudian, targetnya, kurang dari 20 kasus aktif kumulatif per 100 ribu penduduk menjadi PPKM Level 1.

"Artinya, setiap 5.000 penduduk diharapkan tidak lebih dari dari kasus aktif," beber dia.

BACA JUGA: Ari Menjambret HP Mbak Gita di Asemrowo Surabaya, Dikejar Massa, Begini Jadinya

Menurut Febria, berdasarkan data perhitungan indikator PPKM berbasis wilayah per 7 Oktober 2021, memang masih ada 51 kasus aktif di Kota Surabaya.

Data Dinkes Surabaya mencatat, 51 kasus aktif tersebut tersebar di 21 wilayah kecamatan meliputi Kecamatan Sukomanunggal 1 kasus aktif, Tandes 2 kasus aktif, Sambikerep 3 kasus aktif, Tegalsari 1 kasus aktif, Bubutan 3 kasus aktif, Pabean Cantikan 3 kasus aktif dan Semampir 5 kasus aktif.

Kemudian, Krembangan 2 kasus aktif, Kenjeran 3 kasus aktif, Tambaksari 4 kasus aktif, Gubeng 2 kasus aktif, Rungkut 4 kasus aktif, Gunung Anyar 3 kasus aktif dan Sukolilo 2 kasus aktif, Mulyorejo 3 kasus aktif, Sawahan 1 kasus aktif, Wonokromo 3 kasus aktif, Karang Pilang 2 kasus aktif, Wiyung 1 kasus aktif, Wonocolo 1 kasus aktif dan Jambangan 2 kasus aktif.

Menyoal penanganan lebih lanjut, Febria memastikan bakal terus konsisten melakukan beberapa langkah komprehensif.

Langkah ini dilakukan sebagai upaya untuk mempertahankan dan menurunkan level berdasarkan penilaian indikator PPKM berbasis wilayah.

"Kami akan terus konsisten melakukan kegiatan 3T (testing, tracing dan treatment) berbasis wilayah meskipun transmisi penularan sudah rendah. Kemudian, melakukan testing secara agresif dan terintegrasi dengan sasaran prioritas seperti suspek/probabel, kontak erat dan pelaku perjalanan di wilayah," katanya.

Selain itu, Feny menyebut, pihaknya juga konsisten melakukan tracing secara massif kurang dari 48 jam dengan ratio tracing cakupan minimal 1:15. Juga, memastikan semua sasaran tracing harus dilakukan swab (RDT-Antigen/RT-PCR).

"Kami juga melakukan evakuasi cepat untuk kasus baru yang terkonfirmasi positif, baik dari hasil RDT-Antigen maupun RT-PCR ke tempat isolasi dan karantina terpusat (isoter) berbasis wilayah kurang dari 24 jam setelah hasil pemeriksaan keluar," ujarnya.

Dia menambahkan percepatan kegiatan vaksinasi wilayah, baik dosis 1 maupun dosis 2 juga terus dimasifkan. Hal ini dilakukan untuk memastikan semua warga telah mendapatkan vaksinasi secara lengkap.

"Kami juga melakukan pemantauan secara rutin dan terus-menerus untuk memastikan tidak ada penambahan kasus baru dan kasus aktif selama 28 hari sampai menuju 0 kasus," katanya.

Adapun capaian vaksinasi dosis 1 untuk warga Surabaya telah mencapai sekitar 109 persen. Sedangkan vaksinasi dosis 2, telah mencapai sekitar 75 persen.

"Lansia sudah sekitar 90 persen. Targetnya itu 100 persen penduduk Surabaya," ujar Febria. (antara/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler