jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah resmi menjadikan Pertalite sebagai bahan bakar minyak (BBM) khusus penugasan.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menetapkan bahan bakar oktan 90 itu untuk menggantikan Premium.
BACA JUGA: Antisipasi Kelangkaan, Mulyanto Minta Pertalite Jadi BBM Penugasan
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Tutuka Ariadji mengatakan ketetapan itu berdasarkan Keputusan Menteri ESDM Nomor 37.K/HK.02/MEM.M/2022 tanggal 10 Maret 2022 tentang JBKP.
"Kuota JBKP Pertalite tahun ini ditetapkan sebesar 23,05 juta kiloliter," ujar Tutuka dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII DPR RI di Jakarta, Selasa.
BACA JUGA: Informasi Penting dari Istana Soal Harga Gas Subsidi dan BBM Pertalite, Simak
Tutuka menyampaikan realisasi penyaluran Pertalite hingga Februari 2022 sebesar 4,258 juta kiloliter atau melebihi kuota 18,5 persen terhadap kuota year to date Februari 2022.
Menurutnya, jika Pertalite diestimasikan melalui skenario normal, maka hingga akhir tahun ini penyalurannya akan melebihi kuota sebesar 15 persen.
BACA JUGA: Apakah Harga BBM Jenis Pertalite Naik? Simak Penjelasan Agung Pribadi
Adapun kuota normal yang ditetapkan sebesar 23,04 juta kiloliter.
"Stok dan coverage days Pertalite saat ini tercatat mencapai 1,157 juta kiloliter dengan estimasi ketersediaan selama 15,7 hari," ungkapnya.
Kementerian ESDM menjelaskan harga BBM dalam negeri terdampak kenaikan minyak dunia akibat konflik geopolitik Rusia-Ukraina.
Selain itu, harga BBM juga dipengaruhi oleh embargo minyak mentah Rusia oleh Eropa.
Pada Maret 2022, realisasi Mean of Platts Singapore (MOPS) Pertalite rata-rata USD 128,19 per barel atau naik 63 persen dari rata-rata tahun 2021 sebesar USD 78,48 per barel.
"Meski harga global telah melambung tinggi, namun, pemerintah masih dapat menjaga harga Pertalite senilai Rp 7.650 per liter," pungkas Tutuka. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robia