Kabar Buruk dari Sultra, Masih Sangat Muda

Sabtu, 11 April 2020 – 14:52 WIB
Perawat rumah sakit Bahteramas Kendari mengenakan pakaian pengaman di ruang isolasi khusus untuk pasien yang terinfeksi virus corona, Kendari, Sulawesi Tenggara, Selasa (28/1/2020). Foto: dok ANTARA FOTO/Jojon/aww

jpnn.com, KENDARI - Seorang pasien positif virus corona COVID-19 meninggal dunia di ruang isolasi Rumah Sakit Bahteramas Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).

Rilis terintegrasi Satuan Tugas Gugus Tugas Percepatan Pencegahan COVID-19 Sultra yang diterima di Kendari, Sabtu menyebutkan pasien usia 35 tahun dan berjenis kelamin laki-laki menghembuskan napas terakhir Sabtu (11/4) dini hari sekitar pukul 02:00 Wita.

BACA JUGA: Mata Berkaca-kaca, Ganjar Curahkan Kekecewaan pada Warga Penolak Jenazah Perawat

Meskipun identitas pasien meninggal dunia tidak dapat dibeberkan secara rinci demi ketaatan azas protokol COVID-19, tetapi tercatat dalam riwayat perawatan beralamat di Kota Kendari.

Rilis terintergrasi tersebut menguraikan kronologis penanganan pasien, yakni Senin 6 April 2020 Tim Labkesda Dinkes Provinsi Sultra mengambil swab pasien di Rumah Sakit Santaana tempat pasien pertama menjalani perawatan.

BACA JUGA: Pengakuan Pasien Positif Corona Pertama di NTT, Ternyata Sempat Singgah di Jakarta dan Bali

Pada Selasa 7 April 2020 swab pasien dikirim ke Balai Besar Laboratorium Kemenkes di Makassar, Sulawesi Selatan.

Selanjutnya, Jumat 10 April 2020, sekitar pukul 13.00 Wita pasien masuk RS Bahteramas menindaklanjuti rujukan dari RS. Santaana.

BACA JUGA: 1 KKB Tertangkap Hidup-hidup, Terungkap Pekerjaan Sehari-hari, Mengejutkan!

Pada pukul 17:15 Wita pasien menjalani perawatan di ruang IGD Isolasi Covid, karena telah terkonfirmasi positif COVID-19 berdasarkan hasil swab pasien dari Laboratorium Makassar.

Sabtu 11 April 2020 sekitar pukul 02.00 Wita dini hari pasien meninggal dunia di ruang Isolasi COVID-19 RS Bahteramas Kendari.

Dijelaskan pula bahwa riwayat penyakit awal pasien menjalani perawatan di RS Santaana, yaitu rutinitas pasien 3 kali seminggu cuci darah, dan tambahan penyakit baru yaitu batuk, influenza, dan sesak napas.

Jenazah diperlakukan berdasarkan protokol kesehatan jenazah COVID-19.

Selain pasien positif COVID-19 berusia 35 tahun yang dinyatakan meninggal dunia, juga bayi usia sekitar 10 atau 11 bulan yang meninggal dalam status pasien dalam pengawasan (PDP).

Bayi yang juga warga Kota Kendari meninggal dunia pada Jumat (10/4) sekitar pukul 20:30 Wita.

Di Sultra tercatat seorang pasien meninggal dunia terkonfirmasi positif COVID-19 dan dua orang meninggal dalam status pasien dalam pengawasan (PDP). (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler