Kabar Duka, Ekonom Faisal H. Basri Meninggal Dunia

Kamis, 05 September 2024 – 06:32 WIB
Pengamat ekonomi Faisal H Basri. Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Indonesia kembali kehilangan salah satu tokohnya yang dikenal kritis dan vokal. Pada Kamis (5/4/2024), ekonom kondang Faisal H. Basri meninggal dunia.

Kabar duka itu disampaikan salah satu kolega Faisal, Dradjad H. Wibowo. Faisal dan Dradjad merupakan sesama ekonom di Institute for Development of Economics and Finance (INDEF).

BACA JUGA: Faisal Basri Sebut Jokowi Merusak Fondasi, Negara Merugi

Menurut Dradjad, salah satu pendiri INDEF itu meninggal dunia pada usia 65 tahun. Faisal wafat pukul 03.50 WIB di RS Mayapada, Kuningan, Jakarta Selatan.

“Almarhum sakit jantung. Mohon doanya, semoga Rahimahullah (almarhum) diberikan tempat terbaik di jannatul firdaus,” ujar Dradjad melalui layanan pesan.

BACA JUGA: Menulis di Jurnal Internasional, Dradjad Wibowo Beber Kombinasi Cara Selamatkan Rakyat & Ekonomi dari Pandemi

Selanjutnya, jenazah Faisal akan disemayamkan di rumah duka di  Kompleks Gudang Peluru Blok A 60, Jakarta Selatan.

“INDEF amat sangat berduka kehilangan salah satu pendiri, seorang ekonom terkemuka Indonesia,” imbuh Dradjad.

BACA JUGA: Indef Minta Kemenkeu Batalkan BMAD Demi Selamatkan Ekonomi dan Perdagangan Indonesia

Faisal lahir di Bandung pada 6 November 1959. Pria berdarah Batak itu memiliki nama lengkap Faisal Hasan Basri Batubara.

Pada 1985, Faisal memperoleh gelar S.E. dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FEUI). Selanjutnya, ekonom yang sering mengkritisi kebijakan pemerintah itu meraih gelar M.A dari Vanderbilt University, Nashville, Tennessee, Amerika pada 1988.

Faisal yang notabene keponakan Wapres ketiga RI Adam Malik itu juga dikenal sebagai salah satu pendorong Reformasi 1998. Setelah Soeharto yang berkuasa selama 32 tahun tumbang, Faisal ikut membidani Partai Amanat Nasional (PAN).

Pengajar mata kuliah sejarah pemikiran ekonomi di FEUI itu pun pernah menjadi sekretaris jenderal PAN pada era 1988-2000.

Menurut laman LPEM UI, Faisal pernah menjadi anggota Tim Perkembangan Perekonomian Dunia pada Asisten II Menteri Koordinator Bidang EKUIN (1985-1987). Karier lainnya di pemerintahan ialah sebagai anggota Tim Asistensi Ekuin Presiden RI (2000).

Faisal merupakan salah satu komisioner pada Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) ketika awal terbentuk. Di politik, suami dari Syafitrie Nasution itu juga pernah mencoba peruntungan dengan menjadi calon gubernur DKI Jakarta pada Pilkada 2012.

Pada 2014 atau saat awal periode pertama kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Faisal dipercaya memimpin Komite Reformasi Tata Kelola Migas. Salah satu hasil dari komite itu ialah pembubaran Pertamina Energy Trading Limited (Petral).(jpnn.com)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Profil Faisal Basri, Ekonom Vokal Pernah Jadi Sekjen PAN, Pengorek Kasus Petral


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler