Kabar Gembira dari Kemenag untuk Sekolah Madrasah, Siap-Siap

Rabu, 18 Januari 2023 – 10:59 WIB
Kabar gembira dari Kemenag untuk sekolah madrasah. Madrasah swasta bisa siap-siap. Ilustrasi. Foto: dok.JPNN.ocm

jpnn.com, JAKARTA - Kabar gembira dari Kementerian Agama (Kemenag) untuk sekolah madrasah.

Kemenag akan segera mencairkan dana bantuan operasional sekolah (BOS) madrasah swasta tahun 2023. 

BACA JUGA: 766 Pelamar PPPK Kemenag Sulut Lolos Seleksi Administrasi

Menurut Dirjen Pendidikan Islam M Ali Ramdhani, anggaran sebesar Rp 4 triliun ini sekarang sudah berada di rekening bank penyalur (RPL).

Sehingga, madrasah swasta sudah bisa mulai memproses pencairannya sesuai juknis yang diterbitkan Direktorat Jenderal Pendidikan Islam.

BACA JUGA: Pelamar PPPK Kemenag Sulut Mencapai 1.495, Pak Sarbin Sehe Merespons Begini

Dirjen Ali Ramdhani mengatakan proses yang saat ini berjalan merupakan pencairan BOS Madrasah tahap I.

Anggaran tersebut akan diperuntukkan bagi 49.074 madrasah swasta. 

BACA JUGA: Dana BOS Cair, Bapak dan Ibu Guru Madrasah Silakan Cek Rekening

"Beberapa waktu lalu saya telah menyetujui pencairan tersebut dan sesuai prosedur per hari ini dana tersebut sudah cair dari Ditjen Perbendaharaan (DJPb) ke rekening bank penyalur BOS milik Pendis Kemenag RI," terang Ali Ramdhani di Jakarta, Rabu (18/1).

Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah M Isom Yusqi memerinci, bahwa anggaran yang tersedia akan dicairkan untuk 24.034 Madrasah Ibtidaiyah (MI) dengan anggaran sebesar Rp 1.722.236.140.000, 16.667 Madrasah Tsanawiyah (MTs) dengan total anggaran Rp 1.446.216.940.000, dan 8.373 Madrasah Aliyah (MA) dengan anggaran sebesar Rp 801.145.035.000. 

Berbeda dengan sebelumnya, lanjut Isom, tahun ini mulai diterapkan kebijakan BOS Majemuk untuk Madrasah.

BOS Majemuk merupakan kebijakan pendanaan BOS dengan variatif nilai sesuai tingkat kemahalan di daerah tempat madrasah itu berada. 

Anggaran BOS setiap daerah nilainya tidak lagi sama rata, tetapi variatif sesuai tingkat kemahalan di daerah tempat madrasah itu berada. 

Misalnya, besaran BOS MI, MTs, dan MA yang ada di Jawa, tidak sama dengan madrasah yang ada di Papua.

Sebab, tingkat kemahalan barangnya memang berbeda.

"Dengan dana BOS Majemuk diharapkan madrasah bisa lebih memenuhi kebutuhan operasionalnya dan tentu saja akan meningkatkan mutu pendidikan di madrasah," ujar Isom.

Dia berharap anggaran tersebut bisa dimanfaatkan sesuai peruntukannya dan secara akuntabel. (esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dibayar dari Dana BOS & Komite, Guru Lulus PG Risau Tidak Masuk Pendataan Honorer 


Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler