jpnn.com, JAKARTA - Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid Sa'adi menyampaikan informasi soal penetapan Hari Raya Idulfitri 2022.
Menurut Wameng Zainut, kemungkinan besar Lebaran kali ini berbarengan.
BACA JUGA: Anies Bakal Salat Idulfitri di JIS, Sebegini Masyarakat yang Bisa Ikut Hadir
"Insyaallah tahun ini Lebaran Idulfitri berbarengan, enggak ada perbedaan," kata Wamenag Zainut di Jakarta, Kamis (27/4).
Dia menyebutkan, dua ormas Islam terbesar, yaitu Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah, kemungkinan bersama-sama terkait penentuan 1 Syawal.
BACA JUGA: Jamin Ketersediaan Pangan hingga Idulfitri di Sulsel, Mentan SYL Buka Pasar Tani
Posisi hilal pada 1 Mei sudah berada di atas 4-5 derajat. Artinya, rukyat bisa dilakukan.
Posisi hilal tersebut juga sudah di atas ketetapan Mabim yang menentukan batas imkanur rukyat 3 derajat.
BACA JUGA: Jelang Idulfitri, Ada Pangan Murah di Sumatra Selatan
"Insyaallah Hari Raya Idulfitri sesuai tanggalan yang ada (2 Mei, red). Namun, umat Islam harus tetap menunggu sidang isbat yang dilaksanakan 1 Mei," ujar Wamenag Zainut.
Kalaupun ada perbedaan, Zainut mengimbau umat harus menerima dengan lapang dada.
Namun, dia memastikan perbedaan itu bukan pada NU dan Muhammadiyah.
Sebab, seperti tahun-tahun sebelumnya, ada sebagian kecil yang selalu berbeda dalam penetapan 1 Syawal.
"Alhamdulillah, Muhammadiyah dan NU sudah satu pendapat. Umat Islam tinggal menunggu pengumuman secara resmi pemerintah pada 1 Mei," ucapnya.
Wamenag Zainut menambahkan, Lebaran Idulfitri kali ini sangat istimewa.
Setelah dua tahun tidak bisa mudik, menjalankan ibadah dalam pembatasan, kini lebih leluasa. Sebab, pemerintah berhasil mengatasi masalah pandemi.
Dia mengingatkan masyarakat untuk tetap menjaga protokol kesehatan agar suasana kembali normal. (esy/jpnn)
Redaktur : Tarmizi Hamdi
Reporter : Mesyia Muhammad, Tarmizi Hamdi