jpnn.com - SURABAYA - Sektor pariwisata tahun ini diprediksi membaik dibandingkan tahun lalu. Meskipun begitu, kalangan pengusaha travel mendorong pemerintah untuk tetap gencar berpromosi serta bisa menjamin keamanan, khususnya wisatawan dari mancanegara.
Ketua DPD Asita Jatim Arifudinsyah menyatakan, pengeboman yang terjadi pekan lalu secara tidak langsung berdampak pada pariwisata Jatim.
BACA JUGA: Master Class dari Sang Master
''Meski kejadiannya di Jakarta, dampaknya bisa dirasakan pariwisata di daerah. Hingga sekarang sudah ada beberapa grup dari Belanda dan Prancis yang membatalkan perjalanan mereka,'' katanya pekan lalu.
Menurut Arifudinsyah, faktor keamanan sangat sensitif bagi tingkat kunjungan wisatawan asing. Karena itu, pemerintah melalui kementerian terkait harus agresif berpromosi, terutama mengenai jaminan keamanan. Diyakini, kalau itu tidak segera dilakukan, bisa berdampak pada sektor pariwisata.
BACA JUGA: Gencarkan Sosialisasi Sail Karimata 2016
''Kami harapkan dalam waktu singkat segera pulih dan tidak ada lagi yang melakukan pembatalan,'' tuturnya.
Kunjungan wisman ke Jatim terbesar berasal dari negara ASEAN. Selain itu, ada wisman dari berbagai negara lain di Asia dan Eropa.
BACA JUGA: Penjelasan Dokter tentang Gagal Jantung
''Sekarang ini Tiongkok lagi booming. Alasannya karena hubungan historis emosional. Mereka menggemari hampir seluruh objek wisata. Tiap negara memiliki alasan sendiri. Seperti Malaysia, mereka cenderung senang belanja, sedangkan turis dari Eropa suka wisata alam,'' jelasnya.
Jika dipengaruhi tingkat keamanan, inbound tidak terlepas dari kondisi ekonomi serta stabilitas nilai tukar mata uang asing.
Meski demikian, minat bepergian ke luar negeri tahun ini relatif membaik dibandingkan 2015. Mengingat, fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terbilang tajam.
Ketua Dewan Komisi Pengawas Tata Krama Association of the Indonesian Tours & Travel Agencies (Asita) Jatim Nanik Sutaningtyas menambahkan, kunjungan wisatawan tahun ini diprediksi bisa tumbuh 20 persen dibandingkan tahun lalu. Salah satunya didongkrak adanya objek wisata baru di daerah-daerah.
''Apalagi kini Bromo sedang erupsi sehingga beberapa objek wisata lain terangkat. Misalnya, di Banyuwangi dan Kediri,'' jelasnya. (res/oki/mas)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Yang Suka Naik Gunung, Ini Manfaatnya Bagi Kesehatan
Redaktur : Tim Redaksi