jpnn.com - JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tak menampik bahwa ada beberapa obat yang menggunakan katalisator dari minyak babi. Kandungan minyak babi dalam obat sebagai katalisator ini ternyata tak banyak diketahui di kalangan apoteker.
Yana misalnya, salah satu apoteker di kawasan Palmerah Barat, Jakarta mengaku tak tahu bahwa ada obat yang mengandung minyak babi. Bahkan dikalangan apoteker di tempatnya bekerja tak pernah membicarakan kabar tersebut.
BACA JUGA: MenPAN-RB Larang PNS Masuk Ormas Bentukan Parpol
"Enggak, belum pernah dengar dan belum baca beritanya. Dulu-dulu sih pernah denger kalau ada yang mengandung minyak babi, tapi enggak lama udah enggak ada lagi kabarnya," ujar Yana pada JPNN.com saat di temui di tempatnya bekerja, Palmerah, Jakarta Barat, Minggu (8/12).
Sampai saat ini pun dikatakan Yana penjualan obat di tempatnya bekerja masih tetap stabil. "Biasa aja, enggak menurun ataupun naik," katanya.
BACA JUGA: 20 Persen Pemilih Halalkan Politik Uang
Wanita yang sudah 5 tahun bekerja sebagai apoteker ini yakin bahwa di tempatnya bekerja tak ada obat yang diproduksi berkatalisator babi. "Selama ini kita jual obat-obat bebas aja, enggak ada obat yang aneh-aneh ya. Maksudnya aneh-aneh itu mungkin obat-obat produksi luar negeri kayak Singapura dan lainnya," beber Yana.
Hal yang sama juga dikatakan Dwi, apoteker yang bekerja di daerah Kemanggisan ini sebelumnya tak pernah mendengar kabar itu. "Belum pernah, yang saya tahu ada produk makanan yang mengandung minyak babi. Kalau obat belum tahu," terang dia.
BACA JUGA: Jaringan Ormas Potensial Kampanyekan Anti-Golput
Sejauh ini dikatakan Dwi, konsumennya tak ada yang mengeluhkan soal obat yang dibeli dari tempatnya bekerja. "Konsumen juga enggak ada yang komplain, baik-baik aja sejauh ini," pungkasnya. (chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... ForDIS Kaltim Langsung Gelar Diskusi
Redaktur : Tim Redaksi