Australia telah memperingatkan negara tetangganya di Pasifik, Vanuatu, terhadap segala tindakan yang dapat memungkinkan kehadiran militer China yang lebih besar di negara Pasifik.
Vanuatu dengan marah membantah negaranya sedang dalam pembicaraan dengan Beijing kalau sebuah pangkalan militer China tengah dibangun di negara Pasifik itu.
BACA JUGA: Australia Dikabarkan Akan Kurangi Kuota Imigran
Menteri Luar Negeri Vanuatu, Ralph Regenvanu mengatakan laporan yang dimuat di Fairfax Media bahwa Vanuatu dan China sedang dalam diskusi awal membahas kemungkinan tersebut adalah salah.
"Tidak seorang pun di Pemerintah Vanuatu pernah berbicara tentang pangkalan militer China di Vanuatu dalam bentuk apa pun," katanya kepada program ABC Pacifik Beat.
BACA JUGA: Anak 10 Tahun Yakinkan Kota Cairns Berhenti Pakai Sedotan Plastik
"Kami adalah negara nonblok. Kami tidak tertarik dengan militerisasi, kami tidak tertarik pada pangkalan militer apa pun di negara kami."
Perdana Menteri Australia, Malcolm Turnbull mengatakan adalah penting untuk menjaga perdamaian di kawasan itu.
BACA JUGA: Baterai Tesla Mengubah Tatanan Energi Australia
"Kami akan mencermati dengan penuh perhatian pembentukan pangkalan militer asing manapun di negara-negara Kepulauan Pasifik dan tetangga kami," kata PM Malcolm Turnbull.
"Apa yang dicari negara-negara itu kepada kami dan negara-negara lain adalah investasi dalam infrastruktur ekonomi dan infrastruktur sosial". Photo: Vanuatu adalah salah satu negara Pasifik yang mendapat manfaat dari bantuan China.
(Disediakan: William Dye)
Juru bicara urusan luar negeri oposisi Penny Wong mengatakan jika China berusaha membangun kehadiran militer di Vanuatu itu bisa menjadi "pengubah permainan" bagi Australia.
"Militarisasi dan persaingan di kawasan itu bukanlah sesuatu yang kondusif bagi kawasan yang stabil dan makmur yang kita inginkan," kata Senator Wong kepada ABC.
Menteri Luar Negeri Julie Bishop mengatakan dia juga tidak mengetahui rencana militer China di Vanuatu.
"Saya sadar bahwa China telah lebih terlibat di Pasifik, kapal-kapal China tahun lalu mengunjungi Vanuatu sebagai bagian dari kunjungan yang lebih luas ke kawasan itu, tetapi kunjungan semacam ini normal bagi banyak tetangga di seluruh dunia," kata Julie Bishop kepada RN Breakfast. .
"Kami memiliki hubungan yang sangat baik dengan Vanuatu dan saya tetap yakin Australia adalah mitra strategis pilihan Vanuatu."
Julie Bishop melakukan perjalanan ke Papua Nugini dan Tonga bulan lalu untuk mengingatkan negara-negara Pasifik bahwa tetangga-tetangga Australia adalah penerima manfaat terbesarnya.
China saat ini hanya memiliki satu pangkalan militer di sebuah negara asing - di Djibouti di Semenanjung Afrika - tetapi telah meningkatkan kehadirannya di Pasifik.
Lowy Institute mengatakan Cina telah menyumbangkan lebih dari $ 2,3 milyar bantuan ke Pasifik sejak 2006. Photo: Menteri Luar Negeri Julie Bishop mengunjungi Papua Nugini bulan lalu.
(Berita ABC: Eric Tlozek)
China berusaha imbangi pengaruh AS
Analis mengatakan setiap langkah oleh China untuk membangun pangkalan militer di Vanuatu, yang kurang dari 2.000 kilometer dari Australia, akan sejalan dengan upaya untuk melawan kekuatan AS di wilayah tersebut.
"Ini mungkin lebih bersifat psikologis daripada strategis," Wakil Ketua Dewan Kerja Sama Keamanan Asia Pasifik Ralph Cossa kepada Pacific Beat.
"Jika ada terjadi konflik di daerah itu, saya pasti tidak ingin tinggal di pangkalan militer China di Vanuatu. Photo: Jelajahi peta interaktif ini yang diproduksi oleh Lowy Institute yang menunjukkan sejauh mana bantuan China di Pasifik Selatan.
"Tapi di masa damai, itu menjadi semacam meningkatkan bayangan China ke daerah itu."
Vanuatu adalah salah satu dari sedikit negara yang telah mendukung posisi Cina di Laut China Selatan yang disengketakan.
Pemimpin oposisi  Vanuatu, Ishmael Kalsakau, mengatakan bahwa pemerintah tidak mempertimbangkan dengan benar implikasi dari pertumbuhan keterlibatan China di wilayah tersebut.
"Ekonomi kami stagnan, kami hanya menerima secara buta intervensi negara-negara seperti China yang datang dengan kemurahan hati mereka, tetapi kami harus tahu apa yang ada bagi mereka di akhir semua ini," kata Kalsakau kepada Pacific Beat. .
"Ketika Anda mulai berbicara tentang kemungkinan pangkalan militer ... ini bukan stabilitas yang dibutuhkan negara ini."
ABC menghubungi kedutaan China di Vanuatu tetapi menolak untuk mengomentari laporan pangkalan militer.
Perselisihan diplomatik terbaru telah pecah antara Australia dan China mengenai program bantuan Beijing di Pasifik.
Pada bulan Januari, China mengajukan protes resmi atas kritik oleh Menteri Pembangunan Internasional, Concetta Fierravanti-Wells bahwa China mendanai proyek infrastruktur yang tidak berguna.
Simak beritanya dalam Bahasa Inggris disini.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pelaku Maritim Indonesia Belajar dari Tetua Aborijin