jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah meluncurkan layanan berbasis digital Guru Berbagi pada 2020.
Menurut Sekretaris Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) Kemendikbud Nunuk Suryani, layanan Guru Berbagi tersebut terdiri dari 65.612 rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), 2.219 artikel, dan berbagai video yang telah dibagikan oleh guru-guru Indonesia dan telah diakses oleh 76 juta kali pengunjung.
BACA JUGA: Penjelasan Terbaru MenPAN-RB Soal Rekrutmen CPNS dan PPPK 2021
Selain itu RPP yang dibagikan guru-guru telah diunduh sebanyak lebih dari 20 juta kali.
Nunuk Suryani menyampaikan, program ini dilaksanakan berdasarkan bahan belajar mandiri yang sesuai dengan bidang studi yang telah dilaksanakan secara daring.
BACA JUGA: Di Usia Senja, Guru Honorer Ini Diangkat jadi PPPK
Tujuannya adalah sebagai bekal agar guru memiliki bahan ajar mandiri karena terdapat latihan soal di dalamnya.
"Hal ini sebagai bekal pengetahuan dan keterampilan bagi guru menghadapi seleksi guru aparatur sipil negara (ASN) PPPK (pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja)," kata Nunuk saat peluncuran program guru belajar dan berbagi - seri belajar mandiri bagi calon guru ASN PPPK secara daring, Rabu (3/3).
BACA JUGA: Mas Menteri: Ibu dan Bapak Guru Bersungguh-sungguhlah Ikut Tes PPPK, Optimistis Lulus
Lewat program tersebut, terangnya, guru mampu menggunakan sistem belajar mandiri yang user friendly, menggunakan komunitas belajar dalam mengkonstruksi pengetahuan dan keterampilan dalam moda daring.
Adapun kelebihan lainnya adalah cara ini mendorong guru saling belajar dalam komunitas dengan guru lain dalam hal berbagi pengetahuan dan keterampilan.
Berikut tiga tahapan program guru belajar dan berbagi - seri belajar mandiri bagi calon guru ASN PPPK:
1. Pendahuluan, di mana peserta dibekali orientasi terkait penjelasan teknis, penggunaan modul, pembelajaran dan komunitas pembelajaran.
2. Fasilitasi pembelajaran, di mana peserta secara mandiri belajar substansi pedagogi dan bidang studi masing-masing. Peserta memanfaatkan fasilitas ruang kolaborasi dan komunitas pembelajaran dalam mengembangkan pemahaman dan kemampuannya, serta mencoba beberapa soal formatif untuk mengetahui tingkat pemahaman materi yang telah dipelajari.
3. Try out, di mana peserta bisa daftar untuk ikut pelatihan soal-soal pedagogi dan bidang studi masing-masing setelah proses belajar mandiri dilakukan.
Dia menyebutkan, ada 38 jenis modul belajar. Terdiri dari 26 mata pelajaran dari jenjang SD, SMP, dan SMA.
“Peserta para guru di Indonesia diprioritaskan untuk guru non-PNS yang akan mengikuti seleksi guru ASN PPPK tahun 2021,” imbuh Nunuk Suryani.
Lebih lanjut dikatakan, pemilihan mata pelajar dimulai dari 3 Maret sampai 12 April 2021. Jadwal belajar dimulai dari 3 Maret sampai 18 April 2021, try out dilakukan per minggu, lima hari, Senin sampai Jumat.
"Kemudian try out per hari pada Senin sampai Kamis sebanyak empat sesi, dan hari Jumat tiga sesi. Tiap sesi melaksanakan try out 25 mapel. Maksimal hanya lima ribu peserta try out pada setiap sesi tiap maple,” beber Nunuk Suryani. (esy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad