Kabar Terbaru Dari Perwira Polisi Penembak Mati Adik Ipar

Jumat, 06 April 2018 – 03:15 WIB
Suasana di Jalan Tirtosari, Gang Keluarga, Kel. Bantan, Medan Tembung, setelah adanya suara letusan, Rabu (4/4/2018) malam. Foto: sumutpos/jpg

jpnn.com, MEDAN - Kapolda Sumut Irjen Pol Paulus Waterpauw mengaku prihatin atas penembakan yang dilakukan Wakapolres Lombok Tengah, Kompol Fahrizal terhadap adik iparnya, Jumingan alias Jun (33), Rabu (4/3) malam.

Peristiwa itu terjadi di rumah orang tua pelaku di Jalan Tirtosari, Gang Keluarga No 14, Kelurahan Bantan, Medan Tembung. Saat ini, Polda Sumut masih mendalami motif dari kasus tersebut.

BACA JUGA: Penemuan Orok Bayi Hebohkan Warga Babura

"Kita prihatin. Karena hal ini mencederai institusi Polisi. Namun demikian, ini sudah terjadi dan kita akan hadapi bersama-sama," ungkapnya seperti dilansir Sumut Pos (Jawa Pos Group) hari ini.

Kapolda mengatakan, korban Jumingan saat ini juga sedang menjalani autopsi di RS Bhayangkara Medan. Dari tubuhnya, ditemukan 6 bekas luka tembakan.

BACA JUGA: Ini Senjata Api Perwira Polisi Penembak Mati Sang Adik Ipar

"Modus dan motif saat ini masih dalam upaya pengungkapan. Barang bukti, yang diamankan yakni sebuah senpi milik Polri berupa satu buah revolver yang dibawa dari satuan asal, 6 butir selongsong, satu pecahan proyektil, dan KTA milik terlapor," ujarnya.

Paulus juga menjelaskan, jika pihaknya kini sedang melakukan pemeriksaan terhadap 3 orang saksi atas kejadian itu. Masing-masing adalah ibu dan istri Fahrizal, serta istri Jumingan untuk mengetahui segala hal yang berkaitan dengan motif pelaku.

BACA JUGA: Inilah Kronologis Perwira Polisi Tembak Mati Adik Iparnya

"Ada dugaan motif mengarah ke 340 (pembunuhan berencana), dengan dia memiliki dan membawa senpi. Tapi itu juga yang jadi pertanyaan kami. Jadi mohon bersabar ya," jelasnya.

Atas perbuatannya, sambung Kapolda, Kompol Fahrizal terancam hukuman 20 tahun. Sedangkan untuk etika kepolisian, Kapolda menyebutkan masih menunggu keputusan inkrah dan vonis dari pengadilan, apakah dia akan diberhentikan dengan tidak hormat.

"Hasil pemeriksaan tes urin dan darah negatif narkoba. Sementara pemeriksaan psikologi masih pendalaman," katanya.

Namun, Kapolda mengaku dalam mengungkap kasus ini pihaknya perlu kehati-hatian. Apalagi, untuk datang ke Medan, Kompol Fahrizal diketahui memiliki izin dari kesatuannya di NTB.

"Izin kemari ada. Tapi seingat saya, jika polisi ingin pergi meninggalkan kesatuannya maka wajib menitipkan senjatanya di dinas. Namun anehnya, pelaku datang dan dengan niat baik-baik. Namun tiba-tiba bisa terjadi seperti itu," jelasnya.

Sebelumnya, Kapolda menyampaikan, sebelum kejadian, sekitar pukul 19.30 WIB, Fahrizal menemui ibunya yang sakit sambil memijati kakinya. Namun tak diduga, disaat itu juga dia malah menembak adik iparnya hingga tewas.

Paulus mengatakan, juga mendapat informasi, sebelum menembak adik iparnya, Fahrizal sempat menodongkan pistol ke arah ibunya. Selain itu, katanya, Fahrizal juga mengaku tidak menyesali perbuatannya.

"Anehnya saat di interogasi, dia (Fahrizal) tidak menyesalinya. Dia santai aja. Tetapi setelah bertemu dengan anak dan istrinya barulah dia mulai menitikkan air mata. Kalau dari catatan yang diperoleh tersangka adalah alumni 2003 dan masuk katagori baik serta cukup menonjol dari jabatan," terangnya.

Terpisah, Teguh Riyono, paman dari Fahrizal menyebutkan kedatangan Fahrizal dan istrinya ke Medan untuk melihat ibunya yang tengah sakit. Fahrizal sempat bertegur sapa dengan tetangga. "Pulang dari Lombok ke Medan, dia lihat mamak sakit. Sudah dari situ ada cerita lain-lain, kita nggak tau," kata Teguh Riyono.

Menurut Teguh, selama ini hubungan Fahrizal dengan Jumingan tak pernah ada masalah. Fahrizal pun dikenal sebagai sosok yang baik dan tidak pernah ada masalah keluarga. Teguh masih tak menyangka bila Fahrizal yang menembak adik iparnya sendiri.

"Memang baiklah dia. Selama ini nggak ada masalah apa-apa dia (Fahrizal). Selama ini hubungan dengan korban bagus dia. Nggak pernah cekcok. Entah kenapa timbul ini, saya pun nggak tahu," tandasnya.(mag-1)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dor! Perwira Polisi Tembak Mati Adik Ipar


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Penembakan   Polisi   Medan  

Terpopuler