Kabar Terbaru Soal Persiapan Munas Kadin di Kendari

Kamis, 24 Juni 2021 – 15:58 WIB
Suasana persiapan penyelenggaraan Munas Kadin di Kendari, Sulawesi Tenggara. Foto: Panitia Lokal Munas Kadin

jpnn.com, KENDARI - Persiapan Musyawarah Nasional (Munas) Kamar dan Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia di Kota Kendari telah mencapai  90 persen.

Panitia lokal Munas Kadin melakukan koordinasi dengan panitia pusat bahwa pelaksanaan Munas tidak berubah yakni tetap dimulai tanggal 30 Juni 2021.

BACA JUGA: Jelang Munas, Kadin NTT Deklarasi Mendukung Arsjad Rasjid

Ketua Panitia Lokal Munas Kadin Suwandi Andi mengatakan Presiden Joko Widodo akan menghadiri pembukaan Munas pada tanggal 30 Juni 2021.

Suwandi menjelaskan panitia mulai melakukan persiapan antara lain pemasangan atribut, perhotelan untuk tempat menginap peserta sudah dipesan termasuk Hotel Claro sebagai arena Munas sudah siap.

BACA JUGA: Kasus Covid-19 Melonjak, Kadin Daerah dan Asosiasi Kompak Desak Munas Ditunda

“Sampai hari ini (tadi malam, red) belum ada surat resmi atau informasi apa pun kepada kami penundaan apalagi pemindahan lokasi atau pemberhentian kegiatan. Sampai saat ini, Alhamdulillah kami selalu komunikasi dengan pusat. Instruksinya jalan terus, dan memang kami jalan terus sesuai dengan tugas yang diberikan kepada kami,” ujar Suwandi di kantor Kadin Sultra, Rabu (23/6/2021) malam.

Terkait dengan meningkatnya kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Kendari, Suwandi mengatakan justru hal itu menjadi spirit bahwa semua bisa lebih siaga. Hal itu akan makin memperketat penerapan protokol kesehatan khususnya terhadap para peserta Munas untuk benar-benar dapat membuktikan negatif Covid-19 dengan serangkaian tes.

BACA JUGA: Tok...Tok…Tok… Konvensi ALB Kadin Dibatalkan

Suwandi mengatakan dalam waktu satu dua hari ini akan dilakukan pertemuan panitia dengan pemerintah lintas sektoral untuk persiapan Munas, khususnya dalam hal protokol kesehatan.

Panitia akan selalu bersama-sama dengan pemerintah kota dan pemerintah provinsi untuk bersama-sama turun memastikan penerapan protokol kesehatan.

Koordinator Media Center Kadin Sultra La Ode Rahmat Apiti mengatakan jumlah peserta Munas Kadin diperkirakan mencapai 300 orang.

Setiap Kadin Provinsi akan mengirimkan 5 peserta yang terdiri dari 3 peserta yang memiliki hak pilih dan 2 orang sebagai peserta peninjau, ditambah pengurus Kadin pusat.

“Kami menyiapkan kendaraan, penginapan. Hotel Claro itu sudah di-booking satu hotel. Karena ini Covid jadi pada hari pelaksanaan Munas itu tidak ada yang bisa masuk selain panitia dan peserta Munas dan rapid test akan dilakukan dua kali yaitu saat masuk hotel dan saat masuk arena Munas. Bahkan sopir yang antar peserta juga dites rapid,” ujar Rahmat, Selasa (22/6/2021).

Alat tes rapid antigen yang digunakan panitia didatangkan khusus dari Jakarta yang hasilnya cukup 15 menit sudah diketahui hasilnya positif atau negatif.

Dalam pelaksanaan rapid tes ini, kata Rahmat, panitia bekerja sama dengan Satgas Covid-19 Kota Kendari dan Provinsi Sultra.

Selain itu, pada saat Munas juga akan diluncurkan vaksinasi gotong royong dengan total yang akan divaksin Covid-19 berjumlah 1.500 orang. Pembukaan Munas akan dilakukan di Masjid Al-Alam pada 30 Juni 2021. Pelaksanaan Munas dipastikan akan berlangsung hingga 2 Juli 2021.

Sementara itu, Jubir Satgas Covid-19 Kota Kendari dokter Algazali mengatakan memang dalam kurun tiga pekan ini terjadi peningkatan kasus positif Covid-19. Namun masyarakat diharapkan tidak panik karena boleh dikatakan kejadiannya serupa hampir terjadi di seluruh Indonesia, khususnya Jakarta, Jawa Timur dan Jawa Tengah.

“Jumlah yang positif untuk Kota Kendari itu kemarin 151, kemudian yang hari ini terkonfirmasi 46 orang. Jadi sekitar 197. Statusnya untuk Kota Kendari ada tiga kecamatan yang berstatus merah namun tidak semua karena ada kelurahan yang statusnya tidak merah jadi tidak bisa mengambil kesimpulan secara menyeluruh,” ujar Algazali di ruang Media Center Satgas Covid-19 Kota Kendari, Rabu (23/6/2021).  

Menurut dia, masyarakat Kota Kendari saat ini memang masih bebas melakukan aktivitas keluar rumah, misalnya ke kantor dan ke pasar. Namun begitu, pihaknya selalu mengimbau agar protokol kesehatan dipatuhi mulai dari selalu memakai masker, menjaga jarak, menghindari tempat-tempat keramaian, dan lain sebagainya.

Terkait penyebab meningkatnya kasus Covid-19, Algazali mengaku susah mengasumsikan apakah karena mudik lebaran atau karena dari luar daerah. Yang pasti kata dia, saat ini masyarakat sudah mulai tidak menggunakan masker, misalnya di pasar, di tempat ibadah, atau tempat keramaian lainnya. Tidak menggunakan masker ini kata dia, menjadi hal yang rawan untuk penularan Covid-19.

Sebagai langkah-langkah penanganan Covid-19 agar tidak meningkat, Satgas terus melakukan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat untuk terus menerapkan protokol kesehatan. Kemudian operasi yustisi tetap dijalankan, dan pelacakan kontak erat.

Untuk vaksinasi di Kota Kendari sudah berada di angka 50 persen ke atas dari yang ditargetkan.

Menurut Algazali, respons masyarakat terhadap vaksin tinggi, buktinya beberapa kali dilakukan vaksinasi banyak yang datang disuntuk vaksin.

“Antuasias dan animo masyarakat terhadap vaksin ini tinggi,” ujar dia.

Sekda Kota Kendari Nahwa Umar mengatakan terkait Munas kadin pihak Pemkot telah mengumpulkan para camat dan lurah pada 21 Juni yang lalu untuk memaksimalkan vaksinasi.

Camat dan Lurah diarahkan agar memotivasi dan mengerahkan masyarakatnya untuk ikut vaksinasi.

“Alhamdulillah setiap kelurahan sudah mengumpulkan masyarakat setiap hari untuk dibawa ke puskesmas untuk vaksinasi. Karena memang sudah terbukti sekarang yang ada di rumah sakit positif Covid itu belum pernah divaksin,” ujar Nahwa Rabu (23/6/2021).

Nahwa memastikan sampai saat ini Pemkot Kendari mendukung pelaksanaan Munas Kadin di Kendari.

Dia optimistis Munas Kadin tidak akan menjadi klaster Covid sebab peserta yang datang dari luar daerah pasti melewati pemeriksaan tes Covid-19 di beberapa bandara.

“Saya kira tidak perlu lagi kita khawatirkan. Di sini juga yang mau memasuki ruangan kan ada dibuktikan dulu dengan tes antigen. Di samping itu ada protokol kesehatan mulai dari pakai masker, jaga jarak, dan tidak berkerumun,” ujar Nahwa.(fri/jpnn)


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler