jpnn.com - JAKARTA--Kepala Badan Reserse Kriminal Markas Besar Kepolisian Komisaris Jenderal Ari Dono Sukmanto mengaku belum memiliki data soal 700 warga negara Indonesia yang menunaikan ibadah haji di Arab Saudi dengan paspor Filipina.
"Belum, data itu kami belum punya. Karena data itu yang tahu hanya orang Filipina," kata Ari di Mabes Polri, Sabtu (10/9).
BACA JUGA: Kemenhub Cabut Larangan Truk Barang Beroperasi Selama Libur IdulAdha
Dia mengatakan, nanti akan membicarakan dengan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia ihwal data 700 WNI tersebut. "Oke, nanti kami coba bicara dengan Kemenkumham," ujar dia.
Saat ini, ia mengatakan, Bareskrim masih fokus menyelesaikan kasus yang menimpa 177 korban WNI yang gagal berangkat haji menggunakan paspor Filipina. Saat ini sudah tujuh tersangka dari lima travel yang dijerat. Pengembangan masih terus dilakukan.
BACA JUGA: Rasain! Pembajak Warkop DKI Dipolisikan
Karenanya, tidak menutup akan ada tambahan tersangka baru. Bareskrim akan terus menjalin kerja sama dengan Direktorat Jenderal Imigrasi Kemenkumham, Kementerian Agama mencegah agar peristiwa semacam ini tidak terjadi lagi.
Seperti diketahui, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, pemerintah Indonesia terus berkoordinasi dengan otoritas Filipina terkait pemulangan sekitar 700 WNI di Jeddah. Para WNI tersebut saat ini sedang menunaikan ibadah haji di Arab Saudi dengan menggunakan paspor Filipina.
BACA JUGA: Ini Hasil Pemeriksaan Kongkow Perwira Polda dengan Bos Perusahaan
"Angka 700 ini perkiraan sementara karena kita belum bisa memastikan apakah angkanya 700 atau kurang dari 700. Tapi begitu menerima informasi maka kami langsung melakukan komunikasi dengan otoritas Filipina untuk bekerja sama dengan mereka," ujar Retno di Kompleks Istana Negara Jakarta. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Halo Para PNS, Ingatlah Pesan Pak JK Ini
Redaktur : Tim Redaksi