jpnn.com, JAKARTA - Harga gula dalam beberapa waktu belakangan ini mengalami kenaikan di sejumlah daerah. Padahal, stok yang dimiliki pemerintah masih mencukupi.
Menyikapi fenomena ini, Kabareskrim Polri Komjen Listyo Sigit Prabowo mengaku sudah memerintahkan Satgas Pangan Polri baik di pusat dan daerah untuk memantau proses distribusi gula.
BACA JUGA: Sikat Penjahat Kambuhan, Kabareskrim: Jangan Ragu-Ragu
“Saya perintahkan Satgas Pangan di daerah untuk mengecek alur distribusi gula kristal putih dari produsen, distributor hingga ke retail. Memastikan tidak ada perilaku penimbunan dan aksi ambil untung di luar batas kewajaran," ujar Listyo dalam keterangannya, Jumat (22/5).
Jenderal bintang tiga ini menambahkan, Satgas Pangan Polri di pusat juga terus berkoordinasi dengan stakeholder terkait dan para pelaku usaha gula, mengkomunikasikan pengamanan kebijakan mengenai gula dan mengawasi distribusi, penyebaran ketersediaan stok gula di seluruh wilayah.
BACA JUGA: Kabareskrim Ungkap Jumlah Napi Program Asimilasi yang Kembali Ditangkap
"Satgas Pangan Polri juga berkoordinasi dengan Dir Lalu Lintas Laut Ditjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan untuk menyediakan Tol Laut sebagaimana program Presiden,” sambung Listyo.
Sementara itu, untuk angkutan darat, pihaknya berkoordinasi dengan Kadishub Provinsi dan Korlantas Polri untuk bisa memfasilitasi angkutan pangan.
BACA JUGA: Perang Antarormas Pecah di Bekasi, 4 Mobil Dibakar, Mencekam!
"Kami juga ikut memantau mekanisme pasar guna memastikan terpenuhinya Harga Eceran Terendah (HET) di end user sebesar Rp12.500 per kilogram gula,” sambung Listyo.
Mantan Kapolda Banten ini memastikan polisi akan menindak tegas bila ditemukan spekulan penimbun gula.
“Saya juga perintahkan Kasatgasda untuk mengecek semua distributor dan melakukan penindakan terhadap penimbunan dan permainan jual beli yang mengakibatkan harga naik,” tandas Listyo. (cuy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan