Kabari, Agus, dan Kudawan Belum Ditemukan, Mohon Doanya

Kamis, 01 Juli 2021 – 00:48 WIB
Petugas melakukan pencarian terhadap nelayan yang hilang di perairan Sancang, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Rabu (30/6). Foto: ANTARA/HO-Basarnas

jpnn.com, GARUT - Petugas gabungan belum menemukan tiga nelayan asal Tegal, Jawa Tengah, korban kapal terbalik di perairan Sancang, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

"Hasil pencarian belum membuahkan hasil, tim terus mengupayakan pencarian ketiga ABK kapal nelayan itu," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan atau Basarnas Bandung Deden Ridwansah, Rabu (30/6).

BACA JUGA: Susi Pudjiastuti: di Tengah Kegalauan, Akhirnya Saya Harus Menghubungi Bapak Erick Thohir

Dia mengatakan pihaknya sudah menerjunkan tim untuk mencari tiga anak buah kapal MV Berkat Jaya yang hilang setelah kapalnya diterjang gelombang laut pada Selasa (29/6) pagi.

Tim SAR Bandung bersama petugas gabungan lainnya dari kepolisian, TNI, dan instansi lainnya terjun ke lapangan untuk mencari ketiga nelayan.

BACA JUGA: Misnawi Mau Buang Air Kecil di Semak-semak, Mendadak Terdengar Suara, Geger

Upaya pencarian, kata dia, dilakukan dengan membagi dua tim untuk tim satu melakukan penyisiran sepanjang pantai di Kecamatan Cibalong.

Sedangkan tim dua pencarian ke tengah lautan menggunakan perahu, namun belum dilakukan karena terkendala cuaca.

"Berdasarkan laporan dari tim di lapangan, cuaca di lokasi kejadian sudah mulai turun hujan, gelombang laut cukup tinggi dan angin yang cukup kencang," katanya.

Identitas korban yang belum ditemukan yakni Kabari (39), Agus (31) dan Kudawan (23) ketiganya merupakan warga Desa/Kecamatan Purwahamba, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah.

Sebelumnya, peristiwa itu bermula ketika kapal yang membawa sembilan ABK berangkat dari Pelabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi, Senin (28/6) untuk mencari ikan ke Cilacap, Jawa Tengah.

Namun saat melewati perairan Garut, kapal nelayan tersebut diterjang gelombang laut hingga para ABK terpental, enam orang selamat menuju tepian pantai, sedangkan tiga orang lagi belum diketahui keberadaannya. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler