Kabupaten Bekasi Belum Terima Vaksin Difteri

Kamis, 14 Desember 2017 – 17:58 WIB
Ilustrasi Imunisasi. FOTO : JPNN

jpnn.com, BEKASI - Sebanyak 1.100.446 anak di Kabupaten Bekasi menjadi target imunisasi wabah difteri.

Jumlah tersebut terdiri dari 285.069 anak usia 1-5 tahun, 146.765 anak usia 5-7 tahun serta 668.612 anak usia 7 tahun hingga orang dewasa usia 19 tahun.

BACA JUGA: Sembilan Pasien Meninggal Akibat Difteri

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), selain Kabupaten Bekasi, daerah lainnya di Jawa Barat yang juga akan dilakukan imunisasi difteri secara serentak, adalah Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Karawang, Kota Depok dan Kota Bekasi.

Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bekasi, Sri Eni mengaku belum menerima vaksin difteri dari Kemenkes. Meski begitu, proses imunisasi tetap berjalan, karena sudah menjadi bagian dari kegiatan rutin di Kabupaten Bekasi. Sedangkan yang kini digunakan, yakni vaksin milik Dinkes Pemkab Bekasi.

BACA JUGA: MUI Pastikan Vaksin Difteri Belum Dapat Sertifikasi Halal

“Vaksin tambahan untuk imunisasi difteri masal belum sampai ke kami, jadi masih menggunakan vaksin yang kami miliki. Jadi, dari jumlah sasaran imunisasi yang disampaikan Kemenkes sendiri, sudah sesuai dengan yang telah kami laksanakan,” kata Eni.

Dia menjelaskan, sementara ini baru ada dua kasus penyakit difteri yang ditemukan, satu kasus lainnya belum terkonfirmasi apakah benar-benar merupakan kasus penyakit difteri, tapi ciri-cirinya menunjukkan penyakit tersebut.

BACA JUGA: Pemprov DKI Anggarkan Rp 70 Miliar untuk Imunisasi Difteri

“Memang penyakit itu belum mewabah di Kabupaten Bekasi, karena selama ini kami berusaha untuk melakukan pencegahan. Meski demikian, pihaknya terus mewaspadai penyakit tersebut dikarenakan wilayah Kabupaten Bekasi merupakan daerah perlintasan,” terang Eni.

Diakuinya, kasus difteri yang sudah mewabah di Jawa Barat mendapat perhatian khusus dari Kemenkes. Untuk itu, telah disusun petunjuk teknis dalam penanganan penyakit tersebut.

“Kami sudah memerintahkan setiap Puskesmas maupun rumah sakit untuk sigap dan selalu berkoordinasi dengan Dinkes dalam melakukan penanganan apabila menemukan kasus penyakit difteri,” bebernya.

Lanjut Eni, jika ada yang terkena difteri, petugas Puskesmas harus melakukan survei, yaitu melacak sampai sejauh mana dan asal kuman itu menjangkit korban.

Penyakit difteri sendiri merupakan wabah yang berasal dari kuman corynebacterium diphtheria, dan penyebarannya cukup cepat melalui udara. Penyakit ini menyerang bagian atas mukosa, saluran pernapasan dan kulit yang terluka.

“Anak-anak lebih rentan terkena difteri. Karena itu, imunisasi menjadi salah satu langkah pencegahan yang dinilai efektif,” pungkas Eni.(dho/pj/gob)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kabupaten Bekasi Targetkan 1,1 Juta Warga Vaksin Difteri


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler