jpnn.com, DOMPU - Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat, berkomitmen penuh dalam mendorong pembangunan pertanian.
Saat ini, Dompu tengah fokus pada peningkatkan kapasitas SDM ekosistem pertanian melalui program Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Program (IPDMIP).
BACA JUGA: Tok, Tak Ada Lagi Pembangunan Sumur Resapan di Jakarta, Anggarannya Dihapus!
Kepala Dinas (Kadis) Dinas Pertanian Perkebunan Dompu Syamsuddin mengatakan kalau IPDMIP merupakan program yang amat strategis bagi para petani dan penyuluh. Maka dari itu, ketika daerahnya diberikan amanah menjadi salah satu daerah program ini, pihaknya amat antusias.
"Terbukti setelah kurang lebih dua tahun berjalan, hasilnya terlihat nyata," ujar Syamsuddin melalui keterangan tertulisnya.
BACA JUGA: Pemkab Dompu Distribusikan Benih Jagung
Syamsuddin menjelaskan salah satu program yang tengah digeber adalah pelatihan penyuluh dam pegawai staf lapangan pada 8 November lalu. Tujuannya tak lain untuk meningatkan pengetahuan dan kemampuan perkembangan Teknologi Informasi.
"Termasuk inovasi pertanian," jelas dia.
Syamsuddin berharap pelatihan seperti awal bulan kemarin bisa meningkatkan ilmu pengetuan penyuluhan.
Kemudian adanya perubahan petani menerapkan teknologi dan inovasi pertanian, serta harus menghilangkan kebiasaan sistem tradisional.
"Penanaman ini harus diterapkan dengan metode tanam Jajar Logowo," ungkapnya.
Dia mengungkapkan kalau program strategi IPDMIP kedepan diharapkan adanya perubahan dukungan pembangunan untak jaringan Irigasi. Yakni dalam rangka meningkatkan aliran air.
"Misalnya di wilayah Kecamata Pekat Kabupaten Dompu. Kami harap perbaikannya segera rampung, karena dengan begitu bisa membantu lahan pertanian 300 Ha (hektare) persawahan baru," kata dia.
Sementara Konsultan IPDMIP Regional Propinsi NTB-NTT Haja Sukma menyatakan untuk program kelanjutan IPDMIP, ada sejumlah isu yang perlu dikembangkan lebih lanjut. Mulai dari sistem pertanian dengan Indeks pertanaman (IP), peningkatan produktivitas dengan melakukan inovasi baru dan teknologi pada sekolah lapang (SL).
"Dan yang tak kalah penting penguatan rantai nilai untuk meningkatkan pendapatan nilai tambah. Di sini penyuluh punya peran strategis melakukan pembinaan dan pendampingan penguatan kelembagaan Kelompok Tani (Poktan) yang menyejahterakan anggotanya. Kami yakin program IPDMIP mampu melahirkan SDM pertanian yang handal," kata dia.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian Dedi Nursyamsi mengatakan pertanian harus diarahkan kepada bisnis. Artinya tidak sekadar mencukupi pangan sendiri.
"Tetapi pertanian harus mengahasilkan uang. Ini yang menjadi salah satu core dari IPDMIP, menguatkan kapasitas dan SDM petani maupun penyuluh melaui berbagai program," ujar Dedi ketika memberikan arahan dalam giat ini.
Dedi lantas menyinggung pentingnya membangun sistem agribisnis yang kokoh. Yakni melalui pemanfaatan teknolgi berbasis 4.0. Menurutnya, hal tersebut bisa memberikan keuntungan yang masif bagi para petani.
"Penerapan teknolgi dalam aspek usaha tani jelas meningkatkan kualitas, menekan biaya produksi, dan menjamin produktivitas pertanian. Kita optimis pembangunan pertanin terus melangkah ke depan," ungkap alumnus IPB University itu.
Adapun kunci dari peningkatan kesejahteraan petani adalah memperkuat hilirisasi pertanian dan mengembangkan pertanian modern.
Dijelaskan Dedi, ada beberapa ciri pertanian modern. Di antaranya penggunaan varietas unggul dengan potensi hasil tinggi (High Yiedling Variety), Pemanfaatan sarana prasarana pertanian modern (Alsintan), Pemanfaatan IOT melalui smart agriculture dan SDM pertanian yang unggul yang mampu menggenjot produktivitas;
"Maka dari itu, pengelola dan penyuluh pendamping di lokasi IPDMIP harus mempunyai semangat untuk meningkatkan kapasitas penguasaan teknologi bagi penyuluh maupun petani. Manfaatkan segala media informasi untuk dapat mempublikasikan keberhasilan kegiatan IPDMIP," jelas dia.
"Saya mengharapkan segenap pengelola dan penyuluh pendamping di lokasi IPDMIP untuk mengembangkan kapasitas usaha poktan dan gapoktan untuk menjadikannya korporasi petani," ujar Dedi. (rhs/jpnn)
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti