Kabupaten Grobogan Siap Penuhi Target Kebutuhan Benih Kedelai Nasional

Jumat, 25 Februari 2022 – 19:30 WIB
Ilustrasi - Kedelai impor. Foto: ANTARA/Akhmad Nazaruddin Lathif

jpnn.com, GROBOGAN - Pada masa pandemi Covid-19, kebutuhan masyarakat terhadap bahan pangan bergizi yang mengandung protein nabati tinggi terus meningkat.

Salah satu bahan pangan yang menyediakan hal tersebut ialah kedelai.

BACA JUGA: Cara Kementan Dorong Petani Tanam Kedelai, Simak!

Direktur Aneka Kacang dan Umbi Kementan Yuris Tiyanto mengatakan salah satu upaya mereka dalam memenuhi kebutuhan pangan itu dengan memfasilitasi pengembangan kedelai seluas 52 ribu hektare yang tersebar di 16 daerah.

Salah satunya ialah Jawa Tengah.

BACA JUGA: Kementan Akan Tingkatkan Kompetensi SDM Petani untuk Antisipasi Perubahan Iklim

"Dari 52 ribu ha nantinya akan dijadikan benih pada luasan 30 ribu ha dengan produktivitas benih satu ton/ha,” ujar dia dalam siaran persnya, Jumat (25/2).

Dari luasan itu kemudian akan menghasilkan 30 ribu ton benih yang selanjutnya digunakan untuk areal tanam kedelai menggunakan anggaran non-APBN.

BACA JUGA: Kementan Pastikan Stok Daging Sapi Jelang Puasa sampai Lebaran Mencukupi

Kabupaten Grobogan yang selama ini dikenal sebagai sentra kedelai siap mendukung langkah itu.

Kepala Dinas Pertanian Grobogan Sunanto mengatakan pada  tahun ini pihaknya menargetkan akan mengembangkan kedelai seluas 25 ribu hektare.

"Sebaran lokasi pengembangannya ada di Kecamatan Gabus, Ngaringan, Kradenan, Wirosari, Pulokulon, Toroh, Geyer, Tawangharjo, Purwodadi, Kedungjati, Tanggungharjo, Tegowanu, Karangrayung, dan Penawangan," kata Sunanto.

Nantinya, hasil panen kedelai sebagian besar akan dijadikan benih, sisanya untuk keperluan konsumsi yang selama ini diserap konsumen di DIY dan Jawa Barat khususnya Sumedang sebagai bahan olahan pangan.

"Selama ini, kami menyuplai benih kedelai bahkan sampai ke Sulsel, Kalimantan, dan NTB," ujar dia.

Dia menyebut benih kedelai yang dikirim hampir ke seluruh Indonesia itu memiliki beberapa keunggulan.

"Kedelai varietas Grobogan yang pasti bukan GMO atau non-transgenik. Potensi produksi tinggi, mencapai 3,2  ton per hektar. Bahkan di sini,  pernah menghasilkan kedelai 3 ton per hektar," imbuhnya.

Oleh karena itu, Sunanto mengajak para petani untuk kembali menanam kedelai.

Karena menurutnya, menanam kedelai sebenarnya lebih menguntungkan dibandingkan padi dan jagung.

"Kalau dihitung harian, pendapatan petani kedelai adalah Rp 152.941 per hari. Sedangkan padi per hari kurang lebih Rp 143.500 dan jagung Rp 118.182,” pungkas dia. (cuy/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:

BACA ARTIKEL LAINNYA... Luncurkan Buku Candradimuka Pendidikan Vokasi Pertanian, Kementan Ingin Ciptakan Petani Profesional


Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Kedelai   Kementan   Jagung   APBN   padi  

Terpopuler