Kabupaten Kapuas Ditopang Kostratani dan Food Estate untuk Membidik Pasar Malaysia dan Brunei Darussalam

Kamis, 01 Oktober 2020 – 18:20 WIB
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi (kanan). Foto: Humas Kementan.

jpnn.com, KAPUAS - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengatakan, pertanian terus mengalami transformasi seiring penerapan teknologi digital di berbagai lini kehidupan.

Menurut Mentan SYL, transformasi pertanian terus digulirkan melalui Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratani) dan Food Estate.

BACA JUGA: Kementan Sebut Food Estate Mampu Memperkuat Cadangan Pangan Nasional

“Target ekspor komoditi pertanian harus terus didorong untuk memberikan banyak kebaikan. Bukan hanya untuk Kabupaten Kapuas (Provinsi Kalimantan Tengah), tapi Indonesia secara menyeluruh," kata Mentan SYL.

Mantan gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) yang menjabat dua periode itu mengatakan target realisasi Food Estate pada 2021 adalah 164 ribu hektare.

BACA JUGA: Usai Mendampingi Presiden, Mentan SYL: Kawasan Food Estate Menerapkan Teknologi Modern

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengatakan, Kostratani dan Food Estate menjadi program superprioritas untuk menaikan produktivitas pertanian.

"Semua harus tahu kalau Kostratani dan Food Estate menjadi program superprioritas,” tegas Dedi.

BACA JUGA: Kementan Perkuat Digitalisasi Kostratani Sebagai Ujung Tombak Kesuksesan Sektor Pertanian

Menurut Dedi, sangat penting untuk membangun pangan dari hulu sampai hilir.

Karena itu, katanya, kehadiran Kostratani dan Food Estate menjadi bentuk transformasi pertanian yang muaranya tentu untuk menaikkan produktivitas.

“Kami optimistis target itu akan tercapai. Optimistis itu modal penting," kata Dedi.

Ia memaparkan, ekspor menjadi opsi terbaik untuk merangsang produktivitas secara menyeluruh.

Selain itu, tegas dia, ekspor juga menjadi opsi untuk menaikkan kesejahteraan petani.

“Pemerintah selalu berpihak kepada petani dengan berbagai program yang sangat mendukung mereka. Untuk itu, diperlukan sinergi dan dukungan dari berbagai pihak," ungkap Dedi.

Kabupaten Kapuas, Kalteng, yang memiliki profil pertanian menjanjikan khususnya komoditi padi diberikan tantangan menginvasi pasar pertanian Malaysia dan Brunei Darussalam.

Mereka juga mendapatkan dukungan penuh dua program Kementan yaitu Kostratani dan Food Estate.

Sama seperti wilayah Kalteng lainnya, aktivasi Kostratani juga digulirkan di area Kapuas yang aktivasinya untuk BPP Kapuas Timur dan BPP Tamban Catur.

Wakil Bupati Kapuas Nafiah Ibnor mengungkapkan ekspor komoditi pertanian terbuka juga dilakukan.

Ia pun secara khusus menyambut gembira kehadiran Kostratani di Kapuas.

Program ini tentu akan bagus bagi pertanian Kapuas, apalagi Food Estate mulai dijalankan. Kami tentu tertarik untuk mengekspor komoditi pertanian, apalagi dekat Malaysia dan Brunei," ungkap Nafiah, Kamis (1/10).

Kapuas akan mengembangkan lahan sawah hingga 164 ribu hektare dengan ditopang Kostratani.

Kapasitas produksinya maksimal 8 ton per hektare.

Varian yang dikembangkan adalah hibrida.

Konsep pertanian juga sudah bergeser dari konvensional menuju modern.

Mereka memanfaatkan alsintan di berbagai aktivitas pertaniannya.

Indeks pertaniannya juga dinaikkan menjadi tiga kali dalam setahun.

"Kami memiliki banyak komoditi pertanian potensial ekspor,” katanya.

Nafiah mengatakan nantinya ekspor komoditi pertanian akan dilakukan setelah slot nasional terpenuhi.

“Kami optomistis bisa mencapai kondisi baik tersebut. Apalagi, kapasitas produksi pertanian Kapuas sudah pasti naik karena lahan dan indeks pertanamannya bertambah," ujar Nafiah.

Ia menambahkan Kapuas juga didukung program food estate dengan luas lahan role model saat ini 20 ribu hektare.

Masa tanamnya selama tiga bulan dengan batas akhir sampai Desember 2020, lalu memasuki masa panen Maret 2021. (eno/jpnn)


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler