jpnn.com - RULY Mustofa, 12, warga Jalan Bumiarjo, babak belur dibogem warga Jalan Gunungsari I. Siswa kelas VI SDN Sawunggaling IV itu dihajar karena dikira pelaku curanmor.
Padahal, dia sedang kabur dari kejaran perampok. Hal itu terjadi sekitar pukul 21.00 Selasa lalu (25/2). Ruly bercerita, dirinya jalan-jalan bareng Nur Kholis, 13, tetangganya. Mereka berboncengan menuju makodam.
BACA JUGA: Guru Ngaji Setubuhi Keponakan Sendiri
Di tengah jalan, tiba-tiba ada dua sepeda motor dengan tiga orang pengendara yang berusaha memepetnya. Awalnya, dia mengira bakal disalip.
Tapi, dia menilai gelagat tiga orang itu sangat mencurigakan. Apalagi salah seorang memintanya untuk berhenti seraya membentak.
BACA JUGA: Pembunuhan Febby, Polisi Rekonstruksi di Empat TKP
Tidak hanya itu, orang tersebut juga berusaha meraih motornya, tapi gagal. "Ayo, mandek (berhenti) ," ucap Ruly menirukan ucapan salah seorang pengendara.
Ruly menduga, mereka adalah perampok. Karena itulah, Nur Kholis yang memegang kendali motor menarik gas kencang-kencang agar bisa kabur.
BACA JUGA: Enam Gadis Manado Selamat dari Jerat Germo
Mereka kemudian masuk ke Jalan Gunungsari Gang I. Ternyata, tiga orang itu terus mengikuti. Warga yang berkerumun langsung ikut mengejar karena mengira Ruly dan Nur Kholis maling motor.
Karena panik, Ruly terjatuh dari motornya saat melewati polisi tidur yang lumayan menonjol. Tanpa menunggu waktu, warga langsung menghajar Ruly hingga babak belur. Akibatnya, dia menderita sejumlah luka. "Malah ada yang mau menghajar saya dengan batu bata dan palu," ucap Ruly saat ditemui di Mapolsek Wonokromo setelah kejadian.
Sebenarnya, Ruly sudah berusaha menjelaskan bahwa dirinya bukan pencuri. Namun, teriakannya tidak terdengar sampai pengurus kampung menyelamatkan dengan membawanya ke balai RW. Sementara itu, Nur Kholis tak bisa kabur terlalu jauh lantaran itu adalah gang buntu. Untungnya, dia tidak dihajar habis-habisan oleh warga.
Di Mapolsek Wonokromo terungkap bahwa mereka bukan pelaku curanmor. Terbukti, mereka bisa menunjukkan surat tanda nomor kendaraan yang diatasnamakan orang tua mereka. "Mereka sebenarnya korban kesalahpahaman," kata Kapolsek Wonokromo Kompol Roman Smaradhana Elhaj. (laz/eko/mas)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Oknum Brimob Tertangkap Karena Sabu-sabu
Redaktur : Tim Redaksi