Kabut, Dua Kapal Tabrakan

Kamis, 05 Agustus 2010 – 14:08 WIB
MAKASSAR- Cuaca buruk dan berkabut dalam beberapa waktu terakhir ini mulai mengancam transportasi laut di Indonesia timurKali ini kecelakaan menimpa kapal kayu pengangkut semen Bosowa, KM Trisal Pratama berkode GT 125 yang berlayar dari Pelabuhan Makassar menuju Pelabuhan Atapupu NTB

BACA JUGA: Jalan Putus, Harga BBM Melambung


 
Kapal berpenumpang 23 orang tersebut, tenggelam di sebelah barat perairan selat Selayar pada posisi koordinat 05 derajat 43" 35"" S, 120 derajat 21" 35"", Rabu, 4 Agustus sekira pukul 02
35 Wita

BACA JUGA: Malaysia Stop BBM, Krayan Lumpuh

Kapal nahas ini tenggelam saat bertubrukan dengan kapal pengangkut besi tua KM Indimatam V berkode lambung GT 702


Kapal memuat besi tua ini berlayar dari Pelabuhan Serui tujuan Tanjung Priok Jakarta

BACA JUGA: Gubernur Sumbar Dilantik di Garasi

Hingga malam tadi, dari 23 penumpang baru 11 orang ditemukan selamatSisanya 12 orang belum jelas nasibnya dan masih dalam proses pencarian tim gabungan.

Belum diketahui pasti penyebab tubrukan dua kapal tersebutNamun, dari data yang dihimpun dari korban selamat, pandangan nakhoda terhalang kabut sehingga menyebabkan tubrukan terjadiKetinggian ombak saat kejadian juga mencapai empat meter dan disertai angin kencang.

"Tubrukan terjadi disebabkan kabut yang begitu tebalSaya mendengar suara benturan keras pada dinding kapal, sehingga langsung melompat ke laut guna menyelamatkan diri," ungkap salah seorang ABK, Viktor Lado.

Kejadian ini, menyebabkan Viktor mengalami luka lecet di bagian kaki kanan dan dahiViktor mengungkapkan, kedua kapal memang terlihat saling mepet dan tiba-tiba kapal yang ditumpanginya tenggelam bersama seluruh barang bawaan.

Ditambahkan pria asal Ende Nusa Tenggara Timur ini, di KM Trisal Pratama terdapat 23 penumpang dari berbagai daerah seperti NTT, Surabaya, Makassar, dan beberapa daerah lainnya"Masih ada 12 belum ditemukanSebab, ketika terjadi tubrukan semuanya panik sehingga berupaya menyelamatkan diri masing-masing," ungkap Viktor.

Namun, pernyataan berbeda justru diutarakan Syahbandar Pelabuhan Makassar, Afrianus TapanganDia mengaku, jumlah penumpang di kapal tersebut sesuai krulis atau daftar penumpang yang dibuat ABK hanya ada 18 orangBerhasil selamat ada 11 orang, dan tujuh lainnya masih dalam proses pencarian.

Terkait penyebab tubrukan itu, Afrianus menyatakan masih simpang siurMeski demikian, dia memastikan hal ini disebabkan human error atau kelalaian nakhoda"Penyebab pasti tubrukan ini belum diketahuiSebab, kami belum melakukan penyelidikan," terangnya.

Disinggung faktor cuaca yang buruk saat kejadian, dibantah AfrianusDia mengklaim kala itu cuaca cukup cerahBuruknya cuaca pada saat tubrukan terjadi antara dua kapal kargo itu, dibenarkan Direktur Kepolisian Perairan Polda Sulsel, Komisaris Besar Polisi Agus Sutikno.

"Selain berkabut, ketika peristiwa tubrukan terjadi juga karena ketinggian ombak mencapai empat meter disertai angin kencangCuaca buruk ini pulalah yang menyulitkan tim gabungan melakukan pencarian korban yang belum ditemukan," terang Agus.

Tubrukan antara dua kapal ini di tengah lautan, diketahui terlebih dulu KM Tilongkabila yang saat itu dalam pelayaran dari Pelabuhan Bau-bau menuju Pelabuhan MakassarNakhoda kapal, Kapten Runtu Ruddi mengungkapkan, saat itu muallim jaga (muallim III) mendapat informasi dari KM Indimatam V sekira pukul 03.20 Wita, bahwa telah terjadi tubrukan.

"Saya kemudian mengambil alih komando dan langsung bergerak melakukan pencarian korban di sekitar lokasi tubrukanBaru pada pukul 04.24 Wita, korban pertama kami temukan dan pukul 05.00 Wita, korban kedua ditemukan lagi," terangnya.

Pada saat itu, lanjut Runtu, proses pencarian korban mendapat bantuan dari KM Kencana V dan Let KhrisnanInformasi yang diperoleh, KM Kencana V berhasil menyelamatkan tujuh orang korban terdiri enam dewasa dan satu anak-anak umur satu tahunKemudian Let Khrisnan juga berhasil menolong dua korban selamat.

Setelah itu, menurut Runtu, pihaknya mendapat informasi korban yang berhasil diselamatkan memita dipindahkan ke KM Tilongkabila, karena KM Kencana tujuannya ke Ampanan Sulawesi Tengah, sementara Let Khrisnan tujuan Bintuni"Kami pun menurunkan sekoci nomor satu untuk menjemput para korban selamat," paparnya.

Hingga pukul 08.19 Wita, KM Tilongkabila masih sempat menyisir di sekitar lokasi kejadian untuk mencari korban yang belum ditemukanKarena tidak ada tanda-tanda korban, kapal pun bergerak menuju Pelabuhan Makassar dan bersandar di dermaga sekira pukul 03.45 Wita, Rabu (4/8).

Korban Dirawat
Para penumpang selamat, selanjutnya mendapatkan perawatan di Kantor Kesehatan Pelabuhan MakassarBeberapa penumpang mengalami luka robek di kepala dan kakiSeorang di antaranya mengalami gegar otak

Korban bocah Fadilah, juga terluka di bagian kepalanyaSetelah dirawat lebih kurang dua jam dan dimintai keterangan oleh polisi, seluruh korban selamat kemudian dibawa ke perusahaan agensinya Jalan Gunung Merapi.

Adapun korban selamat adalah Kisman Husen, 47 (Masinis I), Abdul Mohin, 51 (Bosun), Viktor Lado, 22 (ABK), Debi, 25 (ABK), Andri, 30 (ABK), Hamsah, 28 (Kelasi), Subair, 19 (Kelasi), Joko Santoso, 30 (Oiler), Roni, 27 (Operator Crem), Marianus Sono, 19 (Kadet Deck), dan Fadilah, 1 (Penumpang)Sedangkan 12 korban yang belum ditemukan adalah Umbari, Rosida, Syarifuddin Nasaru alias Odi, Widodo, Eddy Nahatau, John Samperuru, Fadlan Nasaru alias Alan, 3, Sumiati, Akbar Nur, dan Yotam Monica Rola, 18Dua lainnya belum diketahui identitasnya.

Cuaca Buruk
Proses pencarian korban kapal tenggelam, malam tadi terhambat cuaca buruk di Selat SelayarPencarian yang dilakukan Lantamal VI, Dit Polair Polda Sulsel, Basarnas, dan nelayan tidak berjalan maksimal lantaran tingginya ombak disertai angin kencang.(ram/fuz/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Exxon Disebut Paksa Empat Kecamatan Jual Lahan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler