Kabut, Jarak Pandang di Laut 30 Meter

Sabtu, 22 Agustus 2015 – 17:19 WIB
Kabut, Jarak Pandang Dilaut 30 Meter: Pemandangan berbeda tampak terlihat di sepanjang pelabuhan di kota kualatungkal, Jum'at (21/8) kemarin pagi kabut luar biasa tampak pekat menyelimuti perairan kualatungkal. Biasanya jarak pandang jauh terlihat kini hanya tersisa puluhan meter saja. Hal tersebut tentu membahayakan mode transportasi laut yang ada di Kabupaten Tanjabbar menuju daerah dalam kabupaten ataupun luar propinsi.foto: Gatot Sunarko-Jambi ekspres

jpnn.com - KUALATUNGKAL - Pemandangan berbeda tampak terlihat di sepanjang pelabuhan di kota Kualatungkal, Jambi Jum'at (21/8) pagi. Kabut luar biasa tampak pekat menyelimuti perairan Kualatungkal. Biasanya jarak pandang jauh terlihat kini hanya tersisa puluhan meter saja. Hal tersebut tentu membahayakan mode transportasi laut yang ada di Kabupaten Tanjabbar menuju daerah dalam kabupaten ataupun luar propinsi.

Seperti dituturkan Bang Kadir salah seorang penjaga di loket PT Karya budi bidang transportasi laut. Pihaknya kini mengira jarak pandang hanya 30 meter saja, data itu didapatinya dari para nahkoda speedboat yang ada di perusahaannya.

BACA JUGA: Sopir Ambulans Arahkan Pasien ke RS Swasta

"Jarak pandang berkurang. Sekitar 30 meter, Aku bilang dengan supir jangan terlalu ngebut. Bahanya," bebernya kepada Jambiekspres di pelabuhan LLASDP pagi Jum'at.

Ia mengatakan, dengan berkurangnya laju kecepatan speed boat yang dimiliki perusahaannya, kini biasanya perjalanan ke Tembilahan yang hanya menempuh waktu dua jam jadi 3 jam.

BACA JUGA: Suami Hobi Swalayan sambil Ngintip Mertua, Istri Mencak-mencak

"Biasanya dua jam ketembilahan bisa 3 jam ke Tembilahan. Yang penting keselamatan penumpang kita utamakan," 

Tentu kata dia hal tersebut merugikan pihak perusahaan, karena dengan bertambahnya waktu perjalanan, otomatis ongkos minyak juga bertambah.

BACA JUGA: Rano Karno Sendirian, Tanpa Wakil

"Kita siapkan minyak cadangan untuk perjalanan, kala tarif kita tidak naikkan Rp 110 ribu lah masih kalau ke Tembilahan," pungkasnya.

Sementara itu, kepala UPTD Pelabuhan Sungai, N Manalu mengatakan kabut asap ini terjadi beberapa hari terakhir, kata dia terutama pagi-pagi. Pada jarak pandang memang pendek.

"Kalau pagi, nahkodanya harus berhati-hati. Saya sudah sampaikan ke nahkoda untuk mengurangi kecepatan," bebernya.

Namun, ia menyayangkan belum ada tindakan dari dinas terkait untuk membagikan masker di pelabuhan, padahal penumpang kata dia ratusan yang melalui pelabuhan di kualatungkal.

"Belum ada dinkes ngasih masker kekita. Kalau ada kita siap bantu bagikan masker," pungkasnya. (sun)

BACA ARTIKEL LAINNYA... TRAGIS! 3 Bulan Lalu Selamat dari Kebakaran, Kini Ibu dan Anak Tewas Terpanggang


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler