Kadar Hormon Testosteron Menurun Drastis, Ini 10 Efek Sampingnya, Nomor 9 Bikin Pria Malu

Jumat, 12 Agustus 2022 – 02:25 WIB
Ilustrasi pasangan. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - APAKAH Anda pernah mendengar yang namanya hormon testosteron?

Hormon testosteron selama ini sering dikenal sebagai hormon pria.

BACA JUGA: 6 Suplemen yang Bisa Membantu Menaikkan Kadar Hormon Testosteron Pria

Hormon ini berfungsi meningkatkan gairah pria, produksi cairan, mendorong pertumbuhan rambut dan lainnya.

Seiring bertambahnya usia, wajar saja jika kadar hormon testosteron ini menurun.

BACA JUGA: 10 Makanan Sehat Ini Bakalan Bikin Hormon Testosteron Pria Subur Kembali

Namun sebaiknya, jangan sampai kadar hormon testosteron Anda menurun drastis, karena bisa berbahaya untuk kesehatan tubuh.

Berikut ini penjelasannya, seperti dikutip laman Healthline.

BACA JUGA: 11 Makanan Sehat yang Bisa Meningkatkan Kadar Hormon Testosteron Pria, Silakan Dicoba

https://www.healthline.com/health/low-testosterone/warning-signs?fbclid=IwAR0uzVF48Aux2Ozw6i1s6tFkZExP060NIz7OGcpVfjq1Elm5KfV6EI-zk-g.

1. Gairah begituan rendah

Testosteron memainkan peran kunci dalam dorongan begituan, juga dikenal sebagai libido.

Beberapa orang mungkin mengalami penurunan gairah begituan seiring bertambahnya usia, tetapi mereka yang memiliki testosteron rendah kemungkinan akan mengalami penurunan yang lebih drastis.

2. Hot flash

Mengalami hot flashes bisa menjadi tanda kadar hormon testosteron rendah. Ini bisa terasa seperti sensasi kehangatan yang tiba-tiba.

Anda juga mungkin mengalami keringat berlebih, kemerahan pada kulit, dan keringat malam.

3. Rambut rontok

Testosteron berperan dalam beberapa fungsi tubuh, termasuk produksi rambut.

Kebotakan adalah bagian alami dari bertambahnya usia bagi banyak pria, dan meskipun bisa turun-temurun, mereka yang memiliki testosteron rendah juga bisa kehilangan rambut tubuh dan wajah.

4. Kelelahan

Pria dengan testosteron rendah bisa melaporkan kelelahan ekstrim dan penurunan energi.

Anda mungkin memiliki testosteron rendah jika terus-menerus lelah meskipun sudah cukup tidur atau jika kamu merasa lebih sulit untuk termotivasi untuk berolahraga.

5. Massa otot berkurang

Pria dengan testosteron rendah mungkin melihat penurunan massa otot, karena testosteron berkontribusi untuk membangun otot.

Sebuah tinjauan 2016 menemukan bahwa testosteron memengaruhi massa otot tetapi belum tentu kekuatan atau fungsi.

6. Peningkatan lemak tubuh

Pria dengan testosteron rendah mungkin mengalami peningkatan lemak tubuh atau mengembangkan ginekomastia, yaitu jaringan payudara yang membesar.

Ginekomastia bisa terjadi ketika ada ketidakseimbangan testosteron dan estrogen dalam tubuh.

7. Massa tulang berkurang

Osteoporosis adalah kondisi yang sering diasosiasikan banyak orang dengan wanita, tetapi pria dengan testosteron rendah juga bisa mengalami pengeroposan tulang.

Testosteron membantu memproduksi dan memperkuat tulang, sehingga pria dengan testosteron rendah, terutama pria yang lebih tua, mungkin memiliki volume tulang yang lebih rendah dan lebih rentan terhadap patah tulang.

8. Perubahan suasana hati

Pria dengan testosteron rendah bisa mengalami perubahan suasana hati.

Karena testosteron memengaruhi banyak proses fisik tubuh, itu juga bisa memengaruhi suasana hati dan kapasitas mental.

9. Ukuran testis dan organ vital lebih kecil

Tubuh membutuhkan testosteron untuk mengembangkan otong dan testis, sehingga kadar testosteron yang rendah bisa berkontribusi pada organ vital atau testis yang lebih kecil secara tidak proporsional.

Ada kondisi dan keadaan lain yang juga bisa menyebabkan organ dan testis mengecil.

10. Memori yang terpengaruh

Baik kadar testosteron dan fungsi kognitif, terutama memori, menurun seiring bertambahnya usia.

Akibatnya, dokter berteori bahwa kadar testosteron yang lebih rendah bisa berkontribusi pada memori yang terpengaruh.

Menurut sebuah tinjauan tahun 2019, suplemen testosteron dikaitkan dengan peningkatan memori pada pria yang lebih tua dengan testosteron rendah meskipun efeknya mungkin kecil.(fny/jpnn)


Redaktur & Reporter : Fany Elisa

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler