Kadar Oksigen Kali Item Meningkat

Jumat, 05 Oktober 2018 – 09:29 WIB
Waring penutup kali item di Kemayoran. Foto: Yesika Dinta/ JawaPos.com

jpnn.com, JAKARTA - Upaya Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk mengatasi pencemaran di Kali Item membuahkan hasil.

Kepala Balai Pengembangan Instrumentasi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Anto Tri Sugiarti mengatakan, sejak pemasangan alat nano bubble di aliran Kali Item atau Kali Sentiong pada 2 Agustus lalu, kadar oksigen berangsur-angsur meningkat.

BACA JUGA: Pemprov DKI Diminta Gratiskan TransJakarta untuk Pelajar

Awalnya kadar oksigen di Kali Item hanya 0,01 ppm. Setelah pemasangan alat nono bubble selama 2 bulan, kadar oksigen bertambah menjadi 5,9 ppm. Rentang oksigen untuk kebutuhan makhluk hidup antara 4-6 ppm.

"Kadar oksigennya sudah naik dari 0,01 ppm yang saat itu benar-benar enggak ada oksigen. Setelah beroperasi jadi 5,9 ppm. Jadi kita sudah memenuhi ekosistemnya sudah mulai bekerja," ujar Anto di Jakarta, Kamis (4/10).

BACA JUGA: Anies Masih Cuekin Rekomendasi Komisi ASN

Ia mengatakan, ada 4 tambahan alat nano bubble yang dipasang di aliran Kali Item. Sebelumnya LIPI dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) telah memasang 6 unit nano bubble di aliran itu.

Anto menilai dengan penambahan alat akan semakin meningkatkan kadar oksigen di aliran Kali Item. Namun, syaratnya tidak lagi ada pembuangan limbah di kali tersebut.

BACA JUGA: Pemprov Siapkan Pergub Cegah Tawuran

"Yang penting sumbernya (pencemaran) dimatiin dulu," ujar Anto.

Pemasangan alat nano bubble bertujuan mengurangi bau tidak sedap air kali itu. Kegiatan itu mulai terlaksana sebelum Asian Games 2018 dimulai pada 8 Agustus lalu dan dilanjutkan hingga Asian Para Games pada Oktober ini.

Wisma Atlet Kemayoran menjadi tempat menginap para atlet Asian Games dan Asian Para Games 2018.

Sebelumnya, Asisten Pembangunan (Aspem) dan Lingkungan Hidup DKI Jakarta Yusmada Faizal mengatakan, pencemaran sungai di Jakarta terjadi dalam tiga tahun terakhir ini. Data dari Dinas Lingkungan Hidup sejak 2014 hingga 2017, 61 persen aliran sungai di Jakarta tercemar berat.

“Pencemaran meningkat hampir dua kali lipat dari periode sebelumnya,” ujarnya.

Ia menjelaskan, berdasarkan pernyebabnya pencemaran berat dikategorikan menjadi tiga. Dari limbah rumah tangga hingga limbah industri. “ Sumber pencemaran kami pastikan dari lingkungan sekitar sungai,” ungkapnya.

Yusmada menegaskan, pihaknya akan melakukan penertiban pencemaran di aliran sungai. Rencananya, menurut Yusmada Pemprov DKI akan melakukan aksi langsung sesuai instruksi dari Gubernur DKI Jakarta.

“Kami sedang petakan target-target untuk aksi nanti,” kata Yusmada. (nas)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemprov DKI Bakal Berikan Bonus kepada Atlet ibukota


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler