Kader Demokrat Daerah Curhat ke Marzuki Alie

Minggu, 05 Maret 2017 – 11:25 WIB
Massa Partai Demokrat

jpnn.com - jpnn.com - Mantan Wakil Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat (PD) Marzuki Alie mengatakan banyak kader di daerah menyampaikan bahwa sudah tidak nyaman lagi di PD.

Menurut Marzuki, banyak kader sudah tak merasa berpartai. Bahkan, kata Marzuki, sejumlah kader mengaku mereka hanya bersentuhan dengan pengurus-pengurus PD pusat kelas dua dan tiga.

BACA JUGA: Kader PD Ramai-ramai Lompat ke Partai Pimpinan OSO

"Mau ketemu ketum (ketua umum Susilo Bambang Yudhoyono, red), sama seperti ketemu presiden. Padahal, ketum itulah yang menginspirasi kader di bawah. Itu info yang saya terima," kata Marzuki saat dihubungi jpnn.com, Minggu (5/3), dimintai tanggapan soal pindahnya sejumlah kader PD ke Partai Hanura.

Mantan ketua DPR itu mengaku tidak mengetahui persis apa yang sebenarnya terjadi di PD. Sebab, dia sudah lama tidak aktif lagi di PD atau sejak kongres Bali.

BACA JUGA: Partai Demokrat Dicap Sedang Berburu Penyihir

Dia menjelaskan, PD dibangun dengan cita-cita mulia sebagai partai kader. PD merupakan partai modern yang dikelola dengan sistem untuk memperjuangkan kepentingan rakyat sesuai cita-cita kemerdekaan sebagaimana yang dinyatakan secara jelas dalam pembukaan konstitusi.

Namun dalam perjalanannya, kata dia, secara sistemik PD diakuisisi oleh keluarga. “Padahal sudah seringkali disampaikan oleh beliau "jangan saya lagi, juga jangan keluarga saya".

BACA JUGA: Hubungan Partai Demokrat dengan Presiden Makin Panas

“Faktanya, dikondisikan seolah tidak ada orang lain yang mampu, partai akan pecah kalau orang lain yang memimpin," kata Marzuki.

Mantan sekretaris jenderal PD ini menambahkan, dengan pertimbangan itulah maka dia awalnya meninggalkan semua hanya untuk partai. Termasuk jabatan sebagai direktur BUMN. Kemudian dia memilih bekerja full time di partai.

"Karena perubahan cita-cita, saya lebih baik mundur. Saya tidak mau bertempur dengan SBY hanya untuk jabatan ketua umum," kata Marzuki yang sempat akan mencalonkan diri sebagai ketum PD pada 2015 itu.

Dia tidak mau hanya karena jabatan harus bertempur dengan SBY. "Karena awalnya bersama-sama bekerja untuk partai dan negara, hanya karena ambisi jabatan harus bertempur, sangat tidak terpuji," tambah Marzuki.

Karenanya dia menegaskan tetap menghormati SBY secara pribadi. Marzuki mengatakan, apa yang SBY kerjakan saat berkuasa selalu dibelanya, termasuk jika ada yang menyerang secara pribadi.

"Beliau termasuk keluarga besar, walaupun saya tahu banyak yang tidak suka dengan saya, karena ada kompor-kompor atau sengkuni di dalam seperti yang disampaikan AU (Anas Urbaningrum, red)," kata Marzuki.

Sebelumnya ramai diberitakan, sejumlah kader PD pindah dan bergabung dengan Partai Hanura yang kini dipimpin Oesman Sapta Oedang (OSO). Salah satu misalnya yang dideklarasikan di wilayah Jawa Tengah (Jateng), Sabtu (4/3).(boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... IPW: Apa Polri Sudah Periksa Kapolda Metro Jaya?


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler