Kader Golkar: Kubu Airlangga Makin Ngawur dan Bikin Malu

Minggu, 01 September 2019 – 22:21 WIB
Ketua Umum Partai Golkar Erlangga Hartarto di Aula DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Kamis (18/10) malam. Foto: Ist

jpnn.com, JAKARTA - Kelakuan Airlangga Hartarto dan para pendukungnya dinilai makin ngawur dan mempermalukan Golkar. Pengambilan sumpah dukungan ketua DPD II Golkar se-Jawa Barat jadi bukti terbaru.

Inisiator Gerakan Muda Partai Golkar Mirwan Bz Vauly menyebut aksi sumpah tersebut adalah tanda bahwa Airlangga tidak bisa mempercayai kawan.

BACA JUGA: Beredar Video, Para Ketua DPD II Golkar di Jabar Ucap Sumpah Dukung Airlangga

"Mestinya yang disumpah adalah beliau sebagai calon ketua umum agar saat terpilih nanti tidak ingkar janji, mau berkomunikasi dan melaksanakan semua perintah konstitusi partai. Tidak seperti sekarang mengabaikan perintah aturan-aturan organisasi," protes dia, Minggu (1/9).

Sebuah video yang viral baru-baru ini memperlihatkan Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi mengeja sumpah di hadapan para pengurus kabupaten/kota yang mengulangi sumpah politik tersebut. Sumpah tersebut diucapkan di bawah kitab suci Alquran.

BACA JUGA: Ace Hasan Dinilai Tidak Paham Aturan Golkar

Terlihat dalam video itu, Airlangga Hartarto berdiri mendengarkan sumpah yang diucapkan para bawahan partainya. Beberapa elite DPP Partai Golkar kubu Airlangga juga terlihat menyaksikan pengucapan sumpah itu.

"Orang disumpah itu kan artinya diancam psikologisnya, diancam mentalnya, padahal Musyarawah Nasional bagi Partai Golkar itu seperti perayaan kegembiraan 5 tahunan, dan memilih ketua umum itu orang harus bebas dari tekanan dan ancaman. Para ketua DPD diperlakukan seperti ini sama dengan hak dan kebebasannya diinjak-injak," tutur Mirwan.

BACA JUGA: Soal Munas Golkar, Kader Sebut Airlangga Mendadak Amnesia Mekanisme

BACA JUGA: Soal Munas Golkar, Kader Sebut Airlangga Mendadak Amnesia Mekanisme

Hal senada diutarakan Wasekjen Partai Golkar Victus Murin Victus Murin. Dia menilai pengambilan sumpah dukungan untuk Airlangga tidak pantas dilakukan.

"Sejatinya, dalam setiap agama, sumpah yang diucapkan di bawah kitab suci, dengan membawa nama Allah sang pencipta alam semesta, merupakan sesuatu yang sakral, mulia, dan sarat pesan amanah. Lazimnya seremoni pengucapan sumpah di muka Kitab Suci itu dilakukan oleh para pejabat di level jabatannya masing-masing agar yang bersangkutan mengingat dengan sungguh-sungguh amanah yang diberikan melalui jabatan tersebut," jelas Victus.

"Amanah itu berkorelasi dengan harapan warga negara atau rakyat yang telah menitipkan amanah kepada sang pejabat, agar dapat berlaku adil, jujur, dan bertanggungjawab bagi kemaslahatan umum. Intinya, pejabat yang disumpah tidak boleh berkhianat kepada rakyat atau warga negara yang sudah menitipkan amanah mulia kepadanya," tambah sekretaris Bakastratel Partai Golkar itu. (dil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jangan Sampai Dukungan yang Diraup Airlangga Berbalik saat Munas Golkar


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler