jpnn.com - JAKARTA--Dewan Penasehat Partai Hanura meminta pengurus partai itu untuk menyiapkan pelaksanaan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub).
Itu lantaran jabatan Pelaksana Harian (Plh) Ketua Umum yang saat ini dipegang Chairuddin Ismail akan berakhir, Sabtu besok.
BACA JUGA: Peringati Sumpah Pemuda, Ini Tantangan Generasi Muda Versi Golkar
Wakil Ketua Dewan Penasihat Partai Hanura, Djafar Badjeber mengatakan dalam AD/ART partai disebutkan bahwa jabatan Plh Ketum hanya tiga bulan.
"Charuddin menjabat sejak 29 Juli 2016 dan artinya akan berakhir mandatnya pada 29 Oktober 2016. Kami meminta DPP menyelenggarakan Munaslub," kata Djafar, Jumat (28/10).
BACA JUGA: Soal Vonis Jessica, KY: Jangan Lukai Siapa pun
Pendiri Hanura ini juga mengaku sudah melakukan komunikasi dengan pengurus di daerah.
Mayoritas pengurus daerah menghendaki adanya pemilihan ketua umum baru.
BACA JUGA: Biola Asli WR Supratman Akan Dimainkan pada Puncak Peringatan Sumpah Pemuda
"Saya tidak perlu sebutkan, mereka yang menjabat sebagai pengurus di daerah setuju Munaslub. Saya juga menyuarakan aspirasi mereka, sebagai pembuka jalan," jelasnya.
Djafar menambahkan, pihaknya juga mendapat laporan dari beberapa pengurus di daerah perihal kepemimpinan Chairuddin Ismail.
Menurutnya, kebijakan Chairuddin menjabat sebagai pelaksana harian Ketua Umum kerap membuat masalah internal.
"Padahal Plh tidak bisa membuat kebijakan strategis. Kebijakan Plh banyak timbulkan masalah internal," tegasnya.
Dia menambahkan, setelah Wiranto melepas jabatan Ketua Umum kondisi internal Hanura tidak kondusif.
Karena itu perlu ada Munaslub untuk perbaikan kepemimpinan di Hanura. (flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 8 Hidangan Tradisional Ditetapkan Jadi Warisan Budaya Takbenda
Redaktur : Tim Redaksi