jpnn.com - JAKARTA – Regenerasi kepemimpinan dan komposisi pengurus Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA GMNI) dibawah kepemimpinan Ahmad Basarah memberi harapan karena mencerminkan masih banyak kader bangsa yang nasionalis. Hal ini menjadi modal dalam Pancasila dan Negara Kesatuan Republik Indoesia (NKRI) sebagai rumah bersama.
Wakil Ketua Forum Komunikasi Alumni Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (Forkoma PMKRI) Susanto Tan, mengunhkapkan hal itu saat menghadiri Pengukuhan Dewan Pengurus Pusat (DPP) Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA GMNI) 2015-2020 di Jakarta, Selasa (10/11).
BACA JUGA: Fahri Hamzah: KPK Lahir dari Hasil Lobi Pihak Asing, Kok Bisa?
“Melihat komposisi pengurus PA GMNI, mencerminkan keberhasilan kaderisasinya di tingkat nasional, regional, dan lokal,” kata Susanto.
Hal senada diugkapka mantan Sekjen Pengurus Pusat PMKRI yang juga Ketua DPP Partai Golkar Hasil Munas Ancol, Melki Laka Lena. Melki juga berharap alumni GMNI dbersama alumni Kelompok Cipayung (HMI, PMKRI, GMKI dan PMII) dapat terus menjaga kebersamaan untuk memajukan bangsa ini.
BACA JUGA: Yonif 400/Raider Komitmen Lanjutkan Perjuangan Jenderal Ahmad Yani
Diberitakan sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menyatakan bahwa merealisasikan ajaran Trisakti merupakan hal penting untuk menjadikan Indonesia sebagai sebuah negara yang benar-benar berdaulat. Menurutnya, dibutuhkan konsistensi untuk mewujudkan gagasan Bung Karno tentang Indonesia yang berdaulat di bidang politik, mandiri di bidang ekonomi dan berkepribadian di bidang budaya itu.
JK menyampaikan hal itu saat berpidato pada pengukuhan Dewan Pengurus Pusat (DPP) Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA GMNI) 2015-2020 di Jakarta, Selasa (10/11).
BACA JUGA: DPR: RUU Minol Tak Akan Menutup Pabrik Miras
Menurutnya, Trisakti merupakan konsep sederhana untuk menjadikan negara berdaulat sepenuhnya. “Tapi, butuh perjuangan dan percaya diri yang kuat," ujarnya.
Hadir dalam acara itu antara lain Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Arief Hidayat, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly serta Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto. Sedangkan tuan rumah acara itu adalah Ahmad Basarah selaku Ketua Umum PA GMNI.
Lebih lanjut JK menuturkan, sebuah negara berdaulat juga harus didukung politik, ekonomi dan angkatan bersenjata yang kuat. Karenanya, lanjutnya, semua pihak harus berkomitmen mendukung upaya mewujudkan Trisakti.
“Tak ada negara yang kuat tanpa politik, ekonomi, tentara yang kuat. Jadi, semua saling terkait. Maka, kita harus memberikan yang terbaik bagi itu," pungkas politikus senior Golkar itu.
Sedangkan Ketua Umum PA GMNI, Ahmad Basarah menyatakan, organisasinya akan konsisten dalam upaya mewujudkan dan mengawal Trisakti. Meskipun upaya itu bukan hal mudah, kata Basarah, namun PA GMNI akan terus menjaga konsistensi perjuangan di jalan Trisakti.
“Mewujudkan cita-cita masyarakat Pancasila melalui jalan Trisakti ini memang bukanlah perkara mudah karena baik ideologi Pancasila, maupun haluan Trisakti, saat ini dalam ancaman dan masalah yang sangat serius. Di bidang ideologi, saat ini kita dihadapkan oleh berbagai tantangan dan ancaman ideologis dari dalam dan luar negeri,” katanya saat menyampaikan kata sambutan.
Karenanya, politikus PDI Perjuangan itu menegaskan, PA GMNI juga akan terus menggembleng kader-kader nasionalis soekarnois.
”Dengan cara demikianlah, kami meyakini bahwa ajaran-ajaran Bung Karno akan tetap bijak dan lestari karena kita, kader-kader GMNI akan senantiasa setia mewarisi dan melanjutkan api perjuangan Bung Karno,” katanya.(fri/rey/JPG/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Penjabat Kada Bisa Berhentikan Pejabat Asal...
Redaktur : Tim Redaksi