jpnn.com, JAKARTA - Kepala Staf Presiden Teten Masduki membuka Muktamar Nasional Pelajar Islam Indonesia (MUKNAS PII) XXX di Wisma Antara, Jakarta Pusat, Kamis (18/5).
Muktamar itu mengusung tajuk Mengembalikan Jati diri Pelajar Dalam Bingkai Persatuan
BACA JUGA: Istana Tak Akan Recoki Angket DPR ke KPK
"Salam dan maaf dari Bapak Presiden tidak bisa hadir di acara yang begitu penting ini dan beliau menugaskan saya. Pak Presiden begitu padat acaranya hari ini. Beliau berpesan kita atur waktu untuk ketemu dengan Bapak Presiden dalam rangka menyampaikan hasil-hasil muktamar" ujar Teten.
Muktamar itu membicarakan banyak hal, terutama terkait masalah persatuan.
BACA JUGA: Pemerintah Perpanjang Moratorium Kegiatan Semen Rembang
Kelahiran PII pada 1947 memiliki spirit untuk menyatukan semua pelajar Islam yang terpecah-pecah.
“Dalam perkembangan sejarah Indonesia, kader-kader PII telah terbukti mempersatukan kita semua dan membawa Indonesia dalam banyak kemajuan. Tak perlu disebutkan tokoh-tokoh nasional yang lahir dari PII,” kata Teten.
BACA JUGA: Pengamat LIPI Soroti Gaya Teten di Polemik Semen
Saat ini, PII merupakan salah satu organisasi pelajar Islam tertua di Indonesia.
Di sisi lain, pembukaan muktamar itu juga dihadiri mantan Ketua Umum Pelajar Islam Indonesia (PII) 1986-1989 Chalidin Yacob yang kini menetap di Australia.
Selain itu, hadir pula ketua umum maupun perwakilan organisasi nasional seperti HMI, PMKRI dan IPNU.
Pembukaan MUKNAS PII XXX tersebut diakhiri dengan bedah buku berjudul Muslim Melayu Penemu Australia karya Chalidin. (jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Teten: Tidak Semua Harus Dari Presiden
Redaktur & Reporter : Ragil