Kader Tersangka, Hatta Belum Mau Bicara Capres 2014

Senin, 12 Desember 2011 – 05:27 WIB

JAKARTA - Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PAN ditutup tanpa ada penegasan sikap resmi dari Hatta Rajasa mengenai pencapresan dirinyaPadahal, seluruh DPW dan DPD PAN sudah menyatakan dukungan bulat terhadap pencalonan Hatta sebagai kandidat capres dalam pilpres 2014.

Menanggapi desakan itu, Hatta hanya memberikan jawaban diplomatis

BACA JUGA: Calon Golkar Kampanye Pakai Helikopter

Dia meminta seluruh kader untuk bekerja keras
""Tahun ini bukan tahun politik, tapi tahun bekerja, bekerja, bekerja,"" kata Hatta di arena PRJ, Kemayoran, Jakarta, Minggu (11/12).

Namun, saat ditanya kapan tahun politik itu akan dimulai, Hatta lagi-lagi "bersilat lidah"

BACA JUGA: Terbukti Money Politic, Anggota Dewan Belum Dieksekusi

""Kalau dalam terminologi, semua tahun adalah tahun politik, semua tahun adalah tahun bekerja
Tapi, PAN mengatakan kita bekerja, bekerja, bekerja,"" tegas pria berambut perak, itu.

Hatta juga sama sekali tak mau menjelaskan pertimbangan di balik sikapnya yang belum mau merespon desakan pencapresan dirinya

BACA JUGA: Demokrat Jamin Transparansi Kerja Timsel KPU

""Tugas utama kita ada tiga, satu bekerja, dua bekerja, tiga bekerja,"" elaknya.

Secara terpisah, Sekjen DPP PAN Taufik Kurniawan menyampaikan bahwa rakernas resmi merekomenasikan Hatta Rajasa menjadi capres PAN periode 2014-2019""Tindak lanjut dari keputusan itu, DPP PAN diminta membentuk tim pemenangan pilpres,"" kata Taufik dalam pernyataan resmi.

Turut mendampingi sejumlah Ketua DPP PAN, seperti Zulkifli Hasan (Menteri Kehutanan) dan Tjatur Sapto Edy (Wakil Ketua Komisi III sekaligus Ketua Fraksi PAN di DPR).

Tak ketinggalan Sekretaris Majelis Pertimbangan Partai (MPP) DPP PAN yang juga Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokasi Azwar AbubakarSedangkan, Hatta Rajasa sudah duluan meninggalkan arena rakernas""PAN berani memutuskan, tidak terlepas dari kuatnya aspirasi dari seluruh daerah,"" tegas Taufik.

Soal Hatta yang masih belum memberi kepastian jawaban, forum rakernas memberikan kesempayan kepada Hatta untuk memilih waktu yang lebih tepat""Kapan Pak Hatta Rajasa menyampaikan pendapatnya kami serahkan sepenuhnya kepada Pak Hatta,"" tegas Zulkifli Hasan.

Sala seorang sumber yang enggan identitasnya disebut menceritakan Hatta Rajasa sebenarnya sudah siap untuk menyatakan kesediaan dicapreskan dalam rakernas tersebutTapi, belakangan rasa percaya diri itu berubah.Perubahan sikap itu terkait adanya penetapan status tersangka anggota Badan Anggaran (Banggar) DPR dari Fraksi PAN Wa Ode Nurhayati oleh KPKWa Ode menjadi tersangka kasus dugaan suap Dana Percepatan Pembangunan Infrastruktur Daerah (DPPID).

""Pak Hatta merasa disentil "penguasa" lewat Wa Ode,"" ucap politisi yang enggan namanya dipublikasikanSewaktu dikonfirmasi soal itu, Zulkifli Hasan membantahnya""Tidak ada kaitannya dengan yang tadi itu (Wa Ode)Itu soal lain lagi,"" kata Zulkifli, lantas tersenyum.

Sebaliknya, sejumlah elit DPP PAN yang lain menyiratkan adanya kemungkinan ituKetua DPP PAN Tjatur Sapto Edy menilai penetapan Wa Ode sebagai tersangka memang dagelan hukumApakah, ada kaitannya dengan pencapresan Hatta Rajasa" ""Ya termasuk itu,"" jawabnya, tegas.

PAN, kata Tjatur, sangat yakin Wa Ode tidak bersalah""Makanya, kami berikan bantuan hukum secara proporsional,"" kata Tjatur.

PAN telah membentuk tim advokasi dan pencari fakta untuk kasus Wa OdeFungsi advokasi dipimpin langsung mantan menkumham Patrialis AkbarSedangkan, untuk pencari fakta dikomandani Wakil Ketua Umum PAN Drajad WibowoTjatur menjadi salah satu anggotanya""Kami akan mencari fakta, pihak terkait diundang, bukti apa yang ada, termasuk pihak lain,"" ujarnya.

Wasekjen DPP PAN Teguh Juwarno mengatakan pencapresan Hatta diharapkan bisa menjadi spirit dan perekat internalPengalaman di periode lalu, mantan ketua umum PAN, Sutrisno Bachir tidak mau menyatakan secara terbuka kesiapannya menjadi capres.

""Akibatnya, publik atau simpatisan yang tidak tahu, PAN dianggapnya tidak siap menghadapi pilpres 2009,"" tutur anggota Komisi I DPR yang juga mantan presenter sebuah televisi nasional, itu.

Teguh juga merasakan mencuatnya persoalan Wa Ode memiliki nuansa politis yang sangat kentalTerlebih lagi, sebelumnya Wa Ode tidak pernah diperiksa penegak hukum""Kami bertanya kenapa timingnya seolah bergandengan dengan even penting partai,"" kata Teguh(pri)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kematian Sondang, Peringatan Bagi Politisi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler